Rupiah Akhir Pekan Diprediksi Tertekan Usai Pidato Bos The Fed

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 08:56 WIB
loading...
Rupiah Akhir Pekan Diprediksi Tertekan Usai Pidato Bos The Fed
Nilai tukar rupiah diperkirakan bakal tertekan pada hari ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah diperkirakan bakal tertekan pada hari ini. Sentimen diantaranya datang dari Negeri Paman Sam terkait kebijakan pelonggaran moneter.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston mengatakan, pidato Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell di pertemuan para pejabat bank sentral dunia Jackson Hole secara virtual memberikan gambaran yang dovish atau pesimis mengenai kondisi ekonomi AS dan ingin mendorong inflasi AS melebihi target inflasi saat ini di atas 2%. (Baca juga: Camkan Ya! Jangan Pernah Bikin Uang Kertas Jadi Lecek )

"Ini memberi indikasi bahwa The Fed akan mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter yang mungkin lebih agresif untuk membantu memulihkan ekonomi AS. Sikap ini mendukung pelemahan nilai tukar dolar AS," kata Ariston di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Namun di sisi lain, lanjut dia, pernyataan itu ditangkap oleh pelaku pasar bahwa inflasi di AS ke depan akan lebih tinggi dari saat ini. Menurut Ariston, inflasi yang naik biasanya mendorong penguatan nilai tukarnya, sehingga tadi malam dolar AS menguat terhadap nilai tukar lainnya. (Baca juga: Memanas, China Usir Kapal Perang AS dari Laut China Selatan )

"Overall sikap bank sentral akan memberikan sentimen positif ke depan untuk aset berisiko karena memberikan stimulus ke pasar untuk mendorong kenaikan inflasi dan membantu pemulihan ekonomi di AS," tuturnya.

Dia menambahkan, reaksi pasar semalam dengan penguatan dolar AS mungkin akan terbawa ke pasar Asia pagi ini yang bisa memberikan tekanan ke nilai tukar emerging market. (Baca juga: Dahsyat, Uang Khusus Kemerdekaan Lebih Canggih dari Dolar )

"Rupiah mungkin bisa tertekan di awal perdagangan terhadap dolar AS dan bisa saja menguat di akhir perdagangan dengan sentimen di atas. Potensi rupiah hari ini di kisaran 14.550-14.750," tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2205 seconds (0.1#10.140)