Berapa Jumlah Utang Israel di 2024, Bengkak Tembus Rp5,17 Kuadriliun

Kamis, 03 Oktober 2024 - 18:18 WIB
loading...
Berapa Jumlah Utang...
Israel terus mencatatkan penambahan utang di tengah eskalasi perang. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Berapa jumlah utang Israel di tahun 2024? Menurut data dari situs Statista, utang Israel di tahun 2024 telah mencapai 1,2 triliun shekel Israel, sekitar USD336 miliar atau Rp 5,17 kuadriliun.

Jumlah tersebut membuat Fitch Ratings telah menurunkan Peringkat Default Penerbit (IDR) Mata Uang Asing Jangka Panjang (LTFC) Israel menjadi 'A' dari 'A+'. Prospek ini tergolong negatif. Penurunan peringkat ke 'A' mencerminkan dampak dari kelanjutan invasi Israel, meningkatnya risiko geopolitik, dan operasi militer di berbagai bidang.

Menurut Fitch Ratings, keuangan publik diproyeksikan defisit anggaran sebesar 7,8% dari PDB pada tahun 2024 dan utang akan tetap di atas 70% dari PDB dalam jangka menengah.



Konflik Israel dengan negara lain kemungkinan besar akan berlangsung hingga tahun 2025. Selain korban jiwa, konflik ini dapat mengakibatkan pengeluaran militer bertambah secara signifikan, kerusakan infrastruktur, dan kerusakan yang lebih berkelanjutan pada aktivitas ekonomi dan investasi, yang mengarah pada penurunan lebih lanjut metrik kredit Israel.

Terlebih, saat ini ketegangan antara Israel dengan Iran dan Hizbullah di Lebanon tengah meningkat. Ditambah dengan Negeri Yahudi yang telah melancarkan invasi darat ke Beirut baru-baru ini.

Fitch Ratings juga memperkirakan pemerintah Israel akan secara permanen meningkatkan pengeluaran militer hingga mendekati 1,5% dari PDB dibandingkan tingkat sebelum perang, yang memberikan tekanan ke atas pada defisit anggaran dan tingkat utang negara tersebut.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia memperkirakan peringkat akan ditingkatkan lagi setelah Israel memenangkan perang.

"Ekonomi Israel kuat dan berfungsi dengan sangat baik. Penurunan peringkat tersebut merupakan hasil dari Israel yang menghadapi perang multi-front yang dipaksakan kepadanya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Awal tahun ini, Moody's dan S&P Global juga memangkas peringkat kredit mereka untuk Israel, dengan alasan meningkatnya risiko geopolitik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1934 seconds (0.1#10.140)