Mencegah Stunting secara Berkelanjutan Perlu Kolaborasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka menurunkan angka stunting di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), 1.000 Days Fund bersama Yayasan Life After Mine (LINE) dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat melakukan pelatihan pengelolaan kasus Pendampingan Ibu Hamil Berisiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Anak Berisiko Stunting.
Pelatihan ini dirancang sebagai bagian dari upaya kolektif untuk memperkuat strategi pencegahan stunting di wilayah tersebut, yang menjadi prioritas utama pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan.
Dalam pelatihan ini, sebanyak 20 bidan dari berbagai kecamatan di Manggarai Barat mengikuti sesi khusus untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani kasus ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, serta mempelajari intervensi efektif yang bisa diterapkan untuk mencegah stunting sejak dini.
Para bidan ini kemudian akan melatih kader Posyandu di wilayah masing-masing, memastikan setiap ibu hamil yang berisiko mendapat perhatian dan pendampingan yang memadai.
Stunting, yang disebabkan oleh gizi buruk dan kondisi kesehatan yang tidak memadai, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Di Manggarai Barat, angka prevalensi stunting masih tergolong tinggi.
Berdasarkan data terakhir, BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap stunting pada anak-anak. Oleh karena itu, intervensi yang dimulai sejak masa kehamilan sangat penting dalam upaya menekan angka stunting.
Direktur 1.000 Days Fund dr. Rindang Asmara menyampaikan pentingnya kolaborasi ini dalam memutus siklus stunting. Sejak 2019, pihaknya telah meluncurkan berbagai program untuk pencegahan stunting di Manggarai Barat.
"Kali ini, kami hadir dengan pendekatan baru melalui pendampingan intensif terhadap ibu hamil berisiko BBLR dan anak yang berisiko stunting. Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas bidan dan kader Posyandu dalam memberikan pendampingan yang lebih tepat dan berkualitas," jelas dr. Rindang dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (6/10/2024).
Program ini merupakan langkah awal dari inisiatif jangka panjang yang akan berlangsung selama satu tahun penuh, dengan target dampak langsung terhadap lebih dari 3.000 ibu hamil, anak balita, dan keluarga di Manggarai Barat.
Pelatihan ini dirancang sebagai bagian dari upaya kolektif untuk memperkuat strategi pencegahan stunting di wilayah tersebut, yang menjadi prioritas utama pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan.
Dalam pelatihan ini, sebanyak 20 bidan dari berbagai kecamatan di Manggarai Barat mengikuti sesi khusus untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menangani kasus ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, serta mempelajari intervensi efektif yang bisa diterapkan untuk mencegah stunting sejak dini.
Para bidan ini kemudian akan melatih kader Posyandu di wilayah masing-masing, memastikan setiap ibu hamil yang berisiko mendapat perhatian dan pendampingan yang memadai.
Stunting, yang disebabkan oleh gizi buruk dan kondisi kesehatan yang tidak memadai, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Di Manggarai Barat, angka prevalensi stunting masih tergolong tinggi.
Berdasarkan data terakhir, BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap stunting pada anak-anak. Oleh karena itu, intervensi yang dimulai sejak masa kehamilan sangat penting dalam upaya menekan angka stunting.
Direktur 1.000 Days Fund dr. Rindang Asmara menyampaikan pentingnya kolaborasi ini dalam memutus siklus stunting. Sejak 2019, pihaknya telah meluncurkan berbagai program untuk pencegahan stunting di Manggarai Barat.
"Kali ini, kami hadir dengan pendekatan baru melalui pendampingan intensif terhadap ibu hamil berisiko BBLR dan anak yang berisiko stunting. Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas bidan dan kader Posyandu dalam memberikan pendampingan yang lebih tepat dan berkualitas," jelas dr. Rindang dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (6/10/2024).
Program ini merupakan langkah awal dari inisiatif jangka panjang yang akan berlangsung selama satu tahun penuh, dengan target dampak langsung terhadap lebih dari 3.000 ibu hamil, anak balita, dan keluarga di Manggarai Barat.