Pertamina Patra Niaga-Pertagas Bangun Pipa BBM Cikampek-Plumpang 96 Km
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga (PPN) melalui proses lelang menunjuk PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk mengerjakan pembangunan proyek pipa bahan bakar minyak (BBM) dari Cikampek ke Plumpang sepanjang 96 kilometer.
Sinergi kedua anak usaha Pertamina tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Jasa Pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang, Jumat (4/10) lalu. Pembangunan pipa Cikampek-Plumpang tersebut dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur energi untuk penyediaan kebutuhan BBM di Indonesia.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menyampaikan bahwa sebagai perusahaan infrastruktur energi, Pertagas menyambut baik kepercayaan yang diberikan PPN dalam membangun infrastruktur penyaluran BBM dari Cikampek ke Plumpang.
"Melalui pengalaman dan kompetensi yang kami miliki, Sub Holding Gas Pertamina terus mendukung pengembangan infrastruktur berbasis pipa dalam menyalurkan energi handal," ungkap Rosa dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024).
Sementara, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution menegaskan bahwa kerja sama antar-Sub Holding tersebut menjadi milestone penting dalam mewujudkan ketahanan energi di Indonesia. Sinergi dan kolaborasi afiliasi Pertamina Group di sektor hulu-midstream-hilir itu menurutnya akan memberikan nilai tambah, efisiensi dan daya saing.
Proyek pipanisasi Cikampek-Plumpang ini akan membawa produk BBM dari kilang minyak KPI Balongan menuju TBBM Cikampek dan TBBM Plumpang dengan volume sekitar 4,6 juta kiloliter per tahun. Infrastruktur ini juga meningkatkan kehandalan suplai BBM serta meningkatkan efisiensi biaya pengangkutan.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan pembangunan pipa BBM ini nantinya akan menggantikan pipa eksisting dan diharapkan dapat meningkatkan kehandalan operasional dalam penyaluran BBM.
"Pipanisasi ini krusial karena dari Plumpang kita menyalurkan ke hampir 1.000 SPBU dan kalau kita lihat occupancy rate-nya di Tanjung Priok itu sudah sangat tinggi, kalau misal terjadi sesuatu pasti akan meningkatkan exposure biaya, sehingga penting kita untuk segera menyelesaikan Cikampek Plumpang ini," ungkap Riva.
Direktur Utama Pertamina Gas Gamal Imam Santoso menambahkan, pipanisasi tersebut akan menambah kompetensi dan diversifikasi bisnis Pertagas dalam jangka panjang. Dengan portofolio yang dimiliki, kata dia, Pertamina Gas terus memperluas ekspansi bisnisnya sebagai perusahaan infrastruktur energi.
Perusahaan memiliki wilayah operasi yang mencakup Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua, dengan aset di sektor midstream hingga downstream. Saat ini, Pertamina Gas mengelola 62 ruas pipa sepanjang 2.930 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, serta terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud dan LNG Hub berkapasitas 127.000 m3.
"Langkah ekspansi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina Gas untuk mendukung penyaluran energi di Indonesia. Dengan infrastruktur yang terintegrasi, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi dan keandalan penyaluran pasokan energi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di berbagai wilayah," tandasnya.
Sinergi kedua anak usaha Pertamina tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penyediaan Jasa Pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang, Jumat (4/10) lalu. Pembangunan pipa Cikampek-Plumpang tersebut dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur energi untuk penyediaan kebutuhan BBM di Indonesia.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menyampaikan bahwa sebagai perusahaan infrastruktur energi, Pertagas menyambut baik kepercayaan yang diberikan PPN dalam membangun infrastruktur penyaluran BBM dari Cikampek ke Plumpang.
"Melalui pengalaman dan kompetensi yang kami miliki, Sub Holding Gas Pertamina terus mendukung pengembangan infrastruktur berbasis pipa dalam menyalurkan energi handal," ungkap Rosa dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024).
Sementara, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution menegaskan bahwa kerja sama antar-Sub Holding tersebut menjadi milestone penting dalam mewujudkan ketahanan energi di Indonesia. Sinergi dan kolaborasi afiliasi Pertamina Group di sektor hulu-midstream-hilir itu menurutnya akan memberikan nilai tambah, efisiensi dan daya saing.
Proyek pipanisasi Cikampek-Plumpang ini akan membawa produk BBM dari kilang minyak KPI Balongan menuju TBBM Cikampek dan TBBM Plumpang dengan volume sekitar 4,6 juta kiloliter per tahun. Infrastruktur ini juga meningkatkan kehandalan suplai BBM serta meningkatkan efisiensi biaya pengangkutan.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menjelaskan pembangunan pipa BBM ini nantinya akan menggantikan pipa eksisting dan diharapkan dapat meningkatkan kehandalan operasional dalam penyaluran BBM.
"Pipanisasi ini krusial karena dari Plumpang kita menyalurkan ke hampir 1.000 SPBU dan kalau kita lihat occupancy rate-nya di Tanjung Priok itu sudah sangat tinggi, kalau misal terjadi sesuatu pasti akan meningkatkan exposure biaya, sehingga penting kita untuk segera menyelesaikan Cikampek Plumpang ini," ungkap Riva.
Direktur Utama Pertamina Gas Gamal Imam Santoso menambahkan, pipanisasi tersebut akan menambah kompetensi dan diversifikasi bisnis Pertagas dalam jangka panjang. Dengan portofolio yang dimiliki, kata dia, Pertamina Gas terus memperluas ekspansi bisnisnya sebagai perusahaan infrastruktur energi.
Perusahaan memiliki wilayah operasi yang mencakup Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua, dengan aset di sektor midstream hingga downstream. Saat ini, Pertamina Gas mengelola 62 ruas pipa sepanjang 2.930 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, serta terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud dan LNG Hub berkapasitas 127.000 m3.
"Langkah ekspansi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina Gas untuk mendukung penyaluran energi di Indonesia. Dengan infrastruktur yang terintegrasi, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi dan keandalan penyaluran pasokan energi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di berbagai wilayah," tandasnya.
(fjo)