Hasilkan USD57,7 Juta, Inovasi Pertagas Gaet Platinum di TKMPN 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Gas (Pertagas) melakukan berbagai inovasi untuk menjaga keandalan operasional perusahaan. Melalui inovasi tersebut, Pertagas juga menghemat biaya operasional, meningkatkan efisiensi infrastruktur gas, hingga mendukung pencapaian pendapatan niaga gas perusahaan.
Melalui inovasi metode Optimalisasi Unproductive Asset & Akselerasi Komersialisasi (OPLAS), Pertagas berhasil mengatasi masalah tidak adanya jalur pipa untuk pengaliran gas dari hulu melalui pembangunan infrastruktur penyaluran gas, optimalisasi aset, dan akselerasi komersialisasi. Inovasi ini mampu merealisasikan pendapatan niaga gas sebesar USD57,7 juta pada 2023-2024. OPLAS juga berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp5,48 miliar per tahun, serta meningkatkan efisiensi infrastruktur gas.
Inovasi itu juga meraih penghargaan Platinum di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVIII 2024 yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center pada 2-6 Desember 2024 lalu. Selain OPLAS, Pertagas juga menyabet satu penghargaan Platinum melalui inovasi Mesin Automatic Cleaning (MAC NING) oleh gugus inovasi DORA.
MAC NING merupakan inovasi Alat yang secara otomatis membersihkan filter strainer di Metering Station Dumai tanpa membuka line bypass, sehingga proses pembersihan menjadi lebih cepat, hanya memakan waktu 1 jam 4 menit, sekaligus menjaga stabilitas penyaluran minyak mentah hingga 156.000 BOPD.
"Ini adalah hasil nyata dari semangat inovasi yang terus ditanamkan perusahaan. Kami berkomitmen untuk terus mendorong kreativitas dan solusi berkelanjutan guna mendukung ketahanan energi nasional," ujar Direktur Utama PT Pertamina Gas Gamal Imam Santoso, dalam keterangan pers, Jumat (13/12/2024).
Dalam kompetisi yang diikuti oleh 654 gugus inovasi dari berbagai perusahaan dan organisasi tersebut, Pertagas juga meraih satu penghargaan Gold oleh gugus inovasi Seulawah berkat inovasi pada Fuel Gas Power Generator PG-9001x di anak perusahaan Pertamina Gas yaitu PT Perta Arun Gas.
Dengan memodifikasi sistem relay protection dari analog ke digital serta mengubah pola operasi generator, inovasi ini berhasil menurunkan konsumsi fuel gas hingga 10,62 MMSCFD, mengurangi biaya pemeliharaan sebesar Rp 6,57 miliar, dan mempercepat waktu pemulihan pasca-blackout dari 12 jam menjadi 4 jam.
Selain itu, inovasi ini juga mendukung pengurangan emisi CO2 sebesar 6.162,75 ton eq, memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan.
Melalui inovasi metode Optimalisasi Unproductive Asset & Akselerasi Komersialisasi (OPLAS), Pertagas berhasil mengatasi masalah tidak adanya jalur pipa untuk pengaliran gas dari hulu melalui pembangunan infrastruktur penyaluran gas, optimalisasi aset, dan akselerasi komersialisasi. Inovasi ini mampu merealisasikan pendapatan niaga gas sebesar USD57,7 juta pada 2023-2024. OPLAS juga berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp5,48 miliar per tahun, serta meningkatkan efisiensi infrastruktur gas.
Inovasi itu juga meraih penghargaan Platinum di ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXVIII 2024 yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center pada 2-6 Desember 2024 lalu. Selain OPLAS, Pertagas juga menyabet satu penghargaan Platinum melalui inovasi Mesin Automatic Cleaning (MAC NING) oleh gugus inovasi DORA.
MAC NING merupakan inovasi Alat yang secara otomatis membersihkan filter strainer di Metering Station Dumai tanpa membuka line bypass, sehingga proses pembersihan menjadi lebih cepat, hanya memakan waktu 1 jam 4 menit, sekaligus menjaga stabilitas penyaluran minyak mentah hingga 156.000 BOPD.
"Ini adalah hasil nyata dari semangat inovasi yang terus ditanamkan perusahaan. Kami berkomitmen untuk terus mendorong kreativitas dan solusi berkelanjutan guna mendukung ketahanan energi nasional," ujar Direktur Utama PT Pertamina Gas Gamal Imam Santoso, dalam keterangan pers, Jumat (13/12/2024).
Dalam kompetisi yang diikuti oleh 654 gugus inovasi dari berbagai perusahaan dan organisasi tersebut, Pertagas juga meraih satu penghargaan Gold oleh gugus inovasi Seulawah berkat inovasi pada Fuel Gas Power Generator PG-9001x di anak perusahaan Pertamina Gas yaitu PT Perta Arun Gas.
Dengan memodifikasi sistem relay protection dari analog ke digital serta mengubah pola operasi generator, inovasi ini berhasil menurunkan konsumsi fuel gas hingga 10,62 MMSCFD, mengurangi biaya pemeliharaan sebesar Rp 6,57 miliar, dan mempercepat waktu pemulihan pasca-blackout dari 12 jam menjadi 4 jam.
Selain itu, inovasi ini juga mendukung pengurangan emisi CO2 sebesar 6.162,75 ton eq, memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan.
(fjo)