4.495 Sumur Idle Punya Potensi Migas, Menteri Bahlil: Kenapa Tidak Digarap?

Rabu, 09 Oktober 2024 - 15:45 WIB
loading...
4.495 Sumur Idle Punya...
Mendorong merevitalisasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif atau idle, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tebar ancaman, tidak terkecuali terhadap BUMN. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendorong merevitalisasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif atau idle. Mendesak jalankan program reaktivasi sumur minyak ini, Menteri Bahlil menegaskan, bakal mencabut izin usaha pengelolaan sumur minyak yang tidak digarap maksimal, tidak terkecuali BUMN.

Dalam paparannya Bahlil menyebutkan, bahwa Indonesia memiliki sekitar 44.985. Namun yang produktif hanya sekitar 16.433 sementara sisanya 16.990 sudah tidak produktif atau idle. Baca Juga: Ancaman Bahlil ke KKKS: Sumur Idle Kalau Tidak Dijalankan, Cabut Izinnya!

Kemudian berdasarkan penelusurannya dari 16.990 tersebut, ada sekitar 4.495 sumur idle yang mempunyai HC potensi atau masih produktif dan mungkin bisa dioptimalisasikan produksinya.

Dikatakan Bahlil, dari lifting minyak Indonesia sebesar 600 ribu barel oil per day atau BOPD hanya dikuasai oleh dua kontraktor yaitu Pertamina sebesar 65% dan Exxon Mobil Cepu 25%. Kemudian 10 persen sisanya yang kecil-kecil.

Kemudian, lanjut Bahlil, ketika dirincikan lagi 5.000 sumur idle ini ternyata lebih banyak konsumsinya dipegang Holding BUMN Migas tersebut.

"Kenapa tidak dijalankan? A-O-A-O, kalau gini saya bikin pencabutan IUP tahap kedua. Kalau kemarin kita cabut 2018 IUP, nah ini keliatannya berpotensi untuk kita lakukan penataan untuk sumur-sumur yang tidak dikerjakan baik oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Migas termasuk BUMN," tegasnya dalam aca BNI Investor Daily Summit 2024 di Senayan Jakarta Convention Center, Rabu (9/10/2024).

Selain itu, Bahlil juga membuka puang untuk menawarkan perusahaan lain yang mampu mengelola sumur tersebut untuk meningkatkan lifting minyak nasional.

"Jangan digenggam dong jangan, kita negara butuh gimana? Kita prioritas ke BUMN, tapi jangan kita hanya kacamata kuda karena BUMN izinnya, izinnya pun dibawa tidur. Negara tidak butuh izin tidur, negara butuh produksi," pungkas Bahlil.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)