Daftar 30 Negara dengan Utang China Terbesar, Indonesia Urutan Berapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Belt and Road Initiative (BRI) atau jalur sutra modern, membuat China menanamkan investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur. Pada akhirnya ambisi tersebut akan menghubungkan Asia ke Eropa, untuk kemudian diperluas ke seluruh dunia, terutama pada negara-negara berkembang.
Satu dekade kemudian, China menjadi penagih utang resmi terbesar di dunia dan jumlah penunggak utang China melonjak pada saat Beijing masih bergulat dengan masalah keuangannya sendiri.
Organisasi riset AidData memperkirakan bahwa sebanyak 80% dari portofolio pinjaman luar negeri China saat ini mendukung negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan, dengan total utang mencapai lebih dari USD1 triliun.Melihat angka besaran utang berdasarkan data AidData dan memperhitungkan total utang dari tahun 2000 hingga 2021.
Banyak pinjaman yang dikeluarkan oleh China selama periode Belt and Road Initiative (BRI) untuk proyek infrastruktur besar. Namun tidak memiliki praktik manajemen risiko yang tepat untuk membantu memastikan pembayaran.
Salah satu contohnya adalah penerbitan pinjaman berdenominasi dolar dan euro ke negara-negara seperti Belarusia, yang akan menghadapi sanksi internasional yang mencegah mereka melakukan transaksi dalam mata uang tersebut.
Negara Eropa Timur itu sekarang berutang kepada China sebesar USD11 miliar yangsetara Rp171,6 triliun (kurs Rp15.606 per USD) . Sebagian besar uang ini telah diinvestasikan dalam logistik dan manufaktur, termasuk Great Stone Industrial Park, yang telah menarik perusahaan China dengan insentif pajak.
China menggelontorkan sejumlah pinjaman besar ke Turkmenistan yang terletak di Asia Tengah. Negara yang satu ini juga diketahui mempunyai cadangan gas dan minyak yang melimpah.
China membayar sekitar 4.000 mil (6.430 km) untuk infrastruktur pipa yang membawa gas alam dari Turkmenistan melintasi benua itu hingga ke provinsi Xinjiang barat.
Proyek ini diselesaikan pada tahun 2009, dan pejabat pemerintah Turkmenistan melaporkan bahwa mereka telah melunasi utang pipa secara penuh di 2021. Namun, biaya pastinya tidak pernah dirilis ke publik, dengan perkiraan berkisar antara USD8 miliar hingga USD10 miliar.
Kenya meminjam sekitar USD5 miliar untuk pembangunan proyek Kereta Api Mombasa-Nairobi yang mulai mengangkut penumpang pada tahun 2017 dan secara luas dianggap sukses karena mampu memangkas waktu perjalanan jadi lebih singkat.
Satu dekade kemudian, China menjadi penagih utang resmi terbesar di dunia dan jumlah penunggak utang China melonjak pada saat Beijing masih bergulat dengan masalah keuangannya sendiri.
Organisasi riset AidData memperkirakan bahwa sebanyak 80% dari portofolio pinjaman luar negeri China saat ini mendukung negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan, dengan total utang mencapai lebih dari USD1 triliun.Melihat angka besaran utang berdasarkan data AidData dan memperhitungkan total utang dari tahun 2000 hingga 2021.
Berikut 30 negara yang paling banyak berutang kepada China
30. Belarusia: Total utang ke China USD11 miliar
Banyak pinjaman yang dikeluarkan oleh China selama periode Belt and Road Initiative (BRI) untuk proyek infrastruktur besar. Namun tidak memiliki praktik manajemen risiko yang tepat untuk membantu memastikan pembayaran.
Salah satu contohnya adalah penerbitan pinjaman berdenominasi dolar dan euro ke negara-negara seperti Belarusia, yang akan menghadapi sanksi internasional yang mencegah mereka melakukan transaksi dalam mata uang tersebut.
Negara Eropa Timur itu sekarang berutang kepada China sebesar USD11 miliar yangsetara Rp171,6 triliun (kurs Rp15.606 per USD) . Sebagian besar uang ini telah diinvestasikan dalam logistik dan manufaktur, termasuk Great Stone Industrial Park, yang telah menarik perusahaan China dengan insentif pajak.
29. Turkmenistan, dengan total utang Utang China USD12,2 miliar
China menggelontorkan sejumlah pinjaman besar ke Turkmenistan yang terletak di Asia Tengah. Negara yang satu ini juga diketahui mempunyai cadangan gas dan minyak yang melimpah.
China membayar sekitar 4.000 mil (6.430 km) untuk infrastruktur pipa yang membawa gas alam dari Turkmenistan melintasi benua itu hingga ke provinsi Xinjiang barat.
Proyek ini diselesaikan pada tahun 2009, dan pejabat pemerintah Turkmenistan melaporkan bahwa mereka telah melunasi utang pipa secara penuh di 2021. Namun, biaya pastinya tidak pernah dirilis ke publik, dengan perkiraan berkisar antara USD8 miliar hingga USD10 miliar.
28. Kenya: total utang USD12,7 miliar dari China
Kenya meminjam sekitar USD5 miliar untuk pembangunan proyek Kereta Api Mombasa-Nairobi yang mulai mengangkut penumpang pada tahun 2017 dan secara luas dianggap sukses karena mampu memangkas waktu perjalanan jadi lebih singkat.