Awas Berani Macam-macam, Pupuk Subsidi Diawasi Bersama

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 17:26 WIB
loading...
Awas Berani Macam-macam,...
Sarwo Edhy dan Menten, dalam Rapat Monitoring dan Pengelolaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2020. Foto/Dok
A A A
CIREBON - Direktur Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy menegaskan, penebusan pupuk bersubsidi secara tertutup melalui kartu tani merupakan tindak lanjut dari surat edaran KPK. Ia berharap pelaksanaan kartu tani untuk menebus pupuk secara tertutup bisa dijalankan secara bertahap.

"Untuk itu kita kumpulkan distributor wilayah di Jateng dan Jabar untuk hadir mendapat pengarahan dari Pak Menteri," kata Sarwo Edhy, dalam Rapat Monitoring dan Pengelolaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2020 yang diselenggarakan di Hotel Aston Cirebon.

(Baca Juga: Waspadai Ribut-ribut Kurangnya Kuota Pupuk Subsidi, Bisa Ganggu Produksi )

Ia mengaku sesegera mungkin mensosialisasikan informasi mengenai kartu tani untuk penebusan pupuk bersubsidi secara tertutup di masing-masing wilayah. Sarwo Edhy tak menampik dibutuhkan kerja keras dan kerjasama untuk merealisasikan program kartu tani ini.

Sebab katanya, dari target 12 juta petani baru menjangkau 9 juta lebih petani. Mereka yang sudah memiliki kartu tani sebanyak 6 juta petani. Kendati begitu, Sarwo Edhy mengaku optimistis program kartu tani akan berjalan mulus.

"Sehingga kartu tani ini perlu dipercepat. Kami optimistis program kartu tani untuk penebusan secara tertutup pupuk bersubsidi akan berjalan baik. Dalam berbagai kesempatan, Bapak Presiden juga menekankan mengenai program kartu tani ini," tutur Sarwo Edhy.

(Baca Juga: Pupuk Indonesia Bukukan Kinerja Positif di Tengah Pandemi )

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menegaskan, komitmennya untuk implementasi kebijakan penggunaan kartu tani secara nasional ini. "Selaku produsen pupuk kami sudah melakukan efisiensi untuk menurunkan Harga Pokok Penjualan (HPP) pupuk ini. Kami juga melakukan restruktursasi. Kami akan melakukan efisiensi lagi supaya HPP lebih rendah lagi," jelasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1997 seconds (0.1#10.140)