Irpom Dorong Petani Nganjuk Percepat Tanam hingga Tiga Kali Setahun
loading...
A
A
A
NGANJUK - Manfaat program Irigasi Perpompaan (irpom) dirasakan petani di Desa Banjarrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Bantuan irpom kepada Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki ini dapat mengairi lahan seluas 40 hektare.
"Di sini kami mendapat bantuan Irigasi Perpompaan atau Irpom. Salah satu manfaat yang kami rasakan adalah adanya percepatan saat tanam karena air lebih cepat sampai," ujar Suwarjo, Ketua Kelompok Sumber Rejeki,
Dikatakan Suwarjo, dengan adanya Irpom ini bisa membantu meningkatkan produksi. Sebelumnya di lahan yang mereka garapdua kali tanam, kini bisatiga kali tanam (IP 175 menjadi IP 300).
"Saya atas nama Ketua Poktan Sumber Rejeki Desa Banjarrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganduk mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas bantuan irpom-nya. Karena irpom sangat bermanfaat bagi para petani di sini," tuturnya.
Sementara, Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Singgih mengatakan, pengelolaan irpom ini akan diserahkan kepada Poktan Sumber Rejeki.
"Kami serahkan pengelolaan kepada Poktan Sumber Rejeki. Kami berharap ini dirawat dengan baik karena ini bisa sangat bermanfaat dalam mencukupi kebutuhan pengairan sawah di sini," ujar Singgih, Kamis 17/10/2024.
Pihaknya juga terus bersinergi baik dengan TNI, Dinas Provinsi dan pusat dalam upaya peningkatan produksi padi di Kabupaten Nganjuk.
"Kami sangat berterima kasih kepada Menteri Pertanian, harapannya nanti hasil panen meningkat, penghasilan petani lebih layak, dan Indonesia bisa swasembada (memiliki kemandirian/mampu memproduksi sendiri) beras," ucapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) gencar menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman menghadapi kekeringan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air untuk Penambahan Areal Tanam (PAT).
Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah menjelaskan, luas layanan irigasi perpompaan minimal 10 Ha (Tanaman Pangan), 4 Ha (Hortikultura) dan 1 Ha (Peternakan).
"Yang utama adalah sumber airnya, kegiatan Irpom ini harus memiliki sumber air baik air permukaan berupa sungai, mata air, saluran pembuang, maupun air tanah yang tersedia untuk mendukung PAT," ujarnya.
Andi menambahkan, walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.
"Dengan demikian lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara gravitasi, masih bisa mendapatkan air irigasi," ucapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, diberbagai kesempatan menjelaskan, jika saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan kelaparan akibat El Nino yang menyebabkan kekeringan, sehingga perlu adanya tindakan-tindakan cepat agar Indonesia tetap berdaulat pangan ditengah krisis yang melanda.
“Kita sedang Menghadapi ancaman perubahan iklim ekstrem, jadi kita harus bersama-sama bergerak, Jika seluruh provinsi bisa mencapai target pertambahan areal tanam dan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per hektare, maka masalah defisit pangan dapat kita atasi” tutur Mentan Andi Amran Sulaiman.
Lihat Juga: Beri Hadiah HUT ke-129 untuk Pemegang Saham, BRI Bagikan Dividen Interim Rp20,46 triliun
"Di sini kami mendapat bantuan Irigasi Perpompaan atau Irpom. Salah satu manfaat yang kami rasakan adalah adanya percepatan saat tanam karena air lebih cepat sampai," ujar Suwarjo, Ketua Kelompok Sumber Rejeki,
Dikatakan Suwarjo, dengan adanya Irpom ini bisa membantu meningkatkan produksi. Sebelumnya di lahan yang mereka garapdua kali tanam, kini bisatiga kali tanam (IP 175 menjadi IP 300).
"Saya atas nama Ketua Poktan Sumber Rejeki Desa Banjarrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganduk mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas bantuan irpom-nya. Karena irpom sangat bermanfaat bagi para petani di sini," tuturnya.
Sementara, Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Singgih mengatakan, pengelolaan irpom ini akan diserahkan kepada Poktan Sumber Rejeki.
"Kami serahkan pengelolaan kepada Poktan Sumber Rejeki. Kami berharap ini dirawat dengan baik karena ini bisa sangat bermanfaat dalam mencukupi kebutuhan pengairan sawah di sini," ujar Singgih, Kamis 17/10/2024.
Pihaknya juga terus bersinergi baik dengan TNI, Dinas Provinsi dan pusat dalam upaya peningkatan produksi padi di Kabupaten Nganjuk.
"Kami sangat berterima kasih kepada Menteri Pertanian, harapannya nanti hasil panen meningkat, penghasilan petani lebih layak, dan Indonesia bisa swasembada (memiliki kemandirian/mampu memproduksi sendiri) beras," ucapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian bersama seluruh pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota) gencar menjalankan program pompanisasi sebagai upaya akselerasi pertanaman menghadapi kekeringan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air untuk Penambahan Areal Tanam (PAT).
Pada kesempatan lain, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah menjelaskan, luas layanan irigasi perpompaan minimal 10 Ha (Tanaman Pangan), 4 Ha (Hortikultura) dan 1 Ha (Peternakan).
"Yang utama adalah sumber airnya, kegiatan Irpom ini harus memiliki sumber air baik air permukaan berupa sungai, mata air, saluran pembuang, maupun air tanah yang tersedia untuk mendukung PAT," ujarnya.
Andi menambahkan, walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.
"Dengan demikian lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara gravitasi, masih bisa mendapatkan air irigasi," ucapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, diberbagai kesempatan menjelaskan, jika saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan kelaparan akibat El Nino yang menyebabkan kekeringan, sehingga perlu adanya tindakan-tindakan cepat agar Indonesia tetap berdaulat pangan ditengah krisis yang melanda.
“Kita sedang Menghadapi ancaman perubahan iklim ekstrem, jadi kita harus bersama-sama bergerak, Jika seluruh provinsi bisa mencapai target pertambahan areal tanam dan menghasilkan minimal dua kali panen dengan produktivitas 5 ton per hektare, maka masalah defisit pangan dapat kita atasi” tutur Mentan Andi Amran Sulaiman.
Lihat Juga: Beri Hadiah HUT ke-129 untuk Pemegang Saham, BRI Bagikan Dividen Interim Rp20,46 triliun
(ars)