Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS, Susul 3 Negara ASEAN Lainnya

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 08:31 WIB
loading...
Indonesia Gabung Jadi...
Presiden Rusia Vladimir Putin berfoto bersama sebelum sesi format Outreach KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis (24/10). Menlu Sugiono berada di barisan belakang, kedua dari kiri. FOTO/AP
A A A
JAKARTA - Empat negara Asia Tenggara ( ASEAN ) secara resmi masuk menjadi 13 mitra baru BRICS. Sejumlah negara tersebut di antaranya Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand.

Para analis mengatakan bahwa mereka kemungkinan besar ingin mendiversifikasi perdagangan dan hubungan luar negeri. Dalam sebuah posting @BRICSInfo di X mengatakan bahwa 13 negara telah ditambahkan ke dalam aliansi ini sebagai negara mitra. Adapun sembilan negara lainnya adalah Aljazair, Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Kazakhstan, Nigeria, Turki, Uganda, dan Uzbekistan.



Mereka bukanlah anggota penuh dari kelompok ini, yang pada awalnya didirikan pada 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA ) menjadi anggota BRICS tahun ini.

Ekonomi anggota BRICS mewakili lebih dari USD28,5 triliun atau sekitar 28% dari ekonomi global. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2024 yang diadakan di Kazan, Rusia dari tanggal 22 hingga 24 Oktober.

Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan mengatakan bahwa Malaysia kini dapat menikmati kesempatan-kesempatan perdagangan yang lebih baik karena blok ini memiliki populasi gabungan sebesar 3,2 miliar.

Malaysia juga berkomitmen untuk mengejar agenda Global South dalam meningkatkan kolaborasi, terutama selama masa jabatan Malaysia sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun depan, ujarnya dalam sebuah jawaban tertulis kepada parlemen pada hari Kamis (24/10).

"Keinginan Malaysia untuk bergabung dengan BRICS merupakan upaya Malaysia untuk menegakkan kebijakan dan identitas sebagai negara yang independen dan netral, menyeimbangkan diri dengan negara-negara besar dan membuka peluang bisnis dan investasi baru," kata dia, dikutip CNA dari Malay Mail, Jumat (25/10/2024).

Menurut dia melalui keterlibatan aktif dalam KTT tersebut, Malaysia dapat memperkuat komitmennya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara BRICS dalam menghadapi lanskap ekonomi global yang kompleks dengan ketahanan penuh. Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim telah mengkonfirmasi pada 28 Juli bahwa Malaysia telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)