Hadir di KTT Rusia, Indonesia Resmi Ingin Gabung BRICS

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 07:19 WIB
loading...
Hadir di KTT Rusia,...
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah upacara foto bersama dengan para kepala delegasi di KTT BRICS ke-16 di Kazan. FOTO/BRICS Summit Photo Gallery/Sputnik
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Sugiono secara resmi mengungkapkan keinginan Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024).

"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kami ikut kubu tertentu, melainkan kami berpartisipasi aktif di semua forum," ujar Sugiono dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (26/10/2024).

Dia mengatakan forum tersebut bisa menjadi kekuatan untuk persatuan dan solidaritas di antara negara-negara Global South. BRICS juga dirasa dapat berfungsi untuk mempererat kerja sama di antara negara-negara berkembang.



Lebih lanjut, prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan ataupun kemajuan sumber daya manusia.

"Kami lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South," kata politikus Partai Gerindra tersebut," jelasnya.

Dia menggunakan kesempatan dalam KTT BRICS tersebut untuk melakukan berbagai pertemuan bilateral utamanya dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov sebagai tuan rumah, dan negara mitra sahabat lain, yakni Sekjen PLO Palestina, Menlu China, India, Thailand, Menteri Ekonomi Malaysia dan Presiden New Development Bank.

Selain itu, Sugiono juga melakukan pembicaraan perkenalan via telepon dengan Menlu Singapura dan Kamboja. Indonesia menyerukan gencatan senjata dan penegakan hukum internasional, serta pentingnya dukungan berkelanjutan untuk pemulihan Gaza.

"Indonesia tidak dapat berdiam diri saat kekejaman ini terus berlanjut tanpa ada yang bertanggung jawab," ujarnya.



Staf Kepresidenan Rusia Yury Ushakov mengatakan sebanyak 13 negara akan menjadi mitra BRICS. Dia mengatakan perolehan status negara partner dibahas dalam KTT BRICS di Kazan, Rusia pada 22-24 Oktober.

Selain Indonesia, negara-negara yang akan menjadi mitra yakni Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0785 seconds (0.1#10.140)