3 Kebijakan Trump Jegal China, Salah Satunya Pemisahan Ekonomi
loading...
A
A
A
Meski begitu, para kritikus mengklaim bahwa perang dagang pada akhirnya merugikan perusahaan lokal, konsumen, dan perekonomian.
2. Membatasi Teknologi yang Masuk ke China
Ekonomi China sedang mengalami kemerosotan dengan harga properti yang merosot, utang pemerintah daerah yang tinggi, dan pengangguran di kalangan pemuda yang tinggi. Karena itu Beijing sangat bergantung pada ekspor.
Meski begitu, tarif yang dinaikkan oleh AS kemungkinan bukan jadi satu-satunya hal yang harus dikhawatirkan Beijing di bawah kepemimpinan Trump yang kedua.
Dilansir dari The Conversation, AS yang dipimpin Trump kemungkinan akan membatasi jumlah teknologi yang mengalir dari AS atau Eropa ke China, yang akan menghambat ambisi China untuk menjadi pemimpin AI global pada tahun 2030.
3. Melakukan Pemisahan Ekonomi
Pemerintah AS yang baru kemungkinan juga akan menerapkan strategi pemisahan ekonomi untuk "menghindarkan" diri dari ketergantungan pada Tiongkok.
Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan AS pada China dengan memindahkan rantai pasokannya ke tempat lain, dan mungkin akan membatasi investasi AS di Tiongkok.
Tidak cukup sampai disitu, Trump juga berjanji akan meningkatkan tarif sampai dengan 200 persen jika China terus mengganggu Taiwan. Meski begitu, AS masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok dan bukan negara sendiri.
Kemungkinan besar, Taiwan juga akan terkena imbas dari kebijakan Trump. Dimana selama kampanye, Trump menyatakan tidak mau lagi menghamburkan uang AS untuk pakta-pakta keamanan internasional, termasuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika negara-negara lain tidak meyumbang sama besar dengan AS.
2. Membatasi Teknologi yang Masuk ke China
Ekonomi China sedang mengalami kemerosotan dengan harga properti yang merosot, utang pemerintah daerah yang tinggi, dan pengangguran di kalangan pemuda yang tinggi. Karena itu Beijing sangat bergantung pada ekspor.
Meski begitu, tarif yang dinaikkan oleh AS kemungkinan bukan jadi satu-satunya hal yang harus dikhawatirkan Beijing di bawah kepemimpinan Trump yang kedua.
Dilansir dari The Conversation, AS yang dipimpin Trump kemungkinan akan membatasi jumlah teknologi yang mengalir dari AS atau Eropa ke China, yang akan menghambat ambisi China untuk menjadi pemimpin AI global pada tahun 2030.
3. Melakukan Pemisahan Ekonomi
Pemerintah AS yang baru kemungkinan juga akan menerapkan strategi pemisahan ekonomi untuk "menghindarkan" diri dari ketergantungan pada Tiongkok.
Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan AS pada China dengan memindahkan rantai pasokannya ke tempat lain, dan mungkin akan membatasi investasi AS di Tiongkok.
Tidak cukup sampai disitu, Trump juga berjanji akan meningkatkan tarif sampai dengan 200 persen jika China terus mengganggu Taiwan. Meski begitu, AS masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok dan bukan negara sendiri.
Kemungkinan besar, Taiwan juga akan terkena imbas dari kebijakan Trump. Dimana selama kampanye, Trump menyatakan tidak mau lagi menghamburkan uang AS untuk pakta-pakta keamanan internasional, termasuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika negara-negara lain tidak meyumbang sama besar dengan AS.