Jokowi Minta Jaga Kepercayaan Investor di Pasar Modal
A
A
A
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak untuk menjaga tingkat kepercayaan investor di pasar modal Indonesia, sebagai upaya menjaga kinerja positif di 2019. Hal ini disampaikan saat membuka perdagangan saham perdana pada 2020 yang disambut dengan peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pagi tadi.
Lebih lanjut Ia menekankan, agar otoritas pasar modal perlu menciptakan sistem transaksi yang transparan, terpercaya, dan valid. Hal ini untuk menjaga kepercayaan investor domestik maupun investor asing. “Ini penting sekali. Kita harus membangun sebuah ekosistem yang baik, sebuah atmosfer yang baik,” ujar Jokowi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Menurutnya kepercayaan yang begitu besar dari berbagai pihak harus dijaga, dimana berdasarkan data Bloomberg tingkat kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia menduduki peringkat pertama di antara negara berkembang lainnya. Hal tersebut, menurutnya patut untuk diparesiasi.
Bahkan terang dia, Indonesia tercatat dan diakui dunia sebagai most revered emerging markets di 2020 dengan mengalahkan Tiongkok, India, Brasil, dan negara-negara yang pertumbuhannya diakui dunia. Ia menekankan dan berpesan untuk memajukan pasar modal Indonesia dengan menjaga kepercayaan investor.
"Saya tekankan semua pihak harus menjaga kepercayaan ini. Trust harus diperjuangkan. Kita kembalikan pasar modal Indonesia. Oleh karena itu jadi lah yang terpercaya dan jangan sekalipun mencederai kepercayaan," paparnya.
Lantaran itu, Jokowi meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mencanangkan pembersihan pasar modal dari para manipulator. "Manipulator ya berarti sering manipulasi. Yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Yang 100 tadi dipoles-poles jadi 1000. Hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini," ungkapnya.
Sambung Jokowi menjelaskan, saat ini Indonesia sedang menjadi perhatian, dimana banyak yang tertarik investasi. Sehingga, pemangku kebijakan harus terus menjaga kepercayaan dari para manipulator yang mengambil untung untuk dirinya sendiri.
“Tadi disampaikan oleh bapak ketua OJK, dari surveinya bloomberg, bonds dan stock kita nomor satu di antara negara emerging market yang lain. Tapi kepercayaan itu jangan hilang gara-gara tadi ada manipulator,” tutupnya.
Lebih lanjut Ia menekankan, agar otoritas pasar modal perlu menciptakan sistem transaksi yang transparan, terpercaya, dan valid. Hal ini untuk menjaga kepercayaan investor domestik maupun investor asing. “Ini penting sekali. Kita harus membangun sebuah ekosistem yang baik, sebuah atmosfer yang baik,” ujar Jokowi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Menurutnya kepercayaan yang begitu besar dari berbagai pihak harus dijaga, dimana berdasarkan data Bloomberg tingkat kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia menduduki peringkat pertama di antara negara berkembang lainnya. Hal tersebut, menurutnya patut untuk diparesiasi.
Bahkan terang dia, Indonesia tercatat dan diakui dunia sebagai most revered emerging markets di 2020 dengan mengalahkan Tiongkok, India, Brasil, dan negara-negara yang pertumbuhannya diakui dunia. Ia menekankan dan berpesan untuk memajukan pasar modal Indonesia dengan menjaga kepercayaan investor.
"Saya tekankan semua pihak harus menjaga kepercayaan ini. Trust harus diperjuangkan. Kita kembalikan pasar modal Indonesia. Oleh karena itu jadi lah yang terpercaya dan jangan sekalipun mencederai kepercayaan," paparnya.
Lantaran itu, Jokowi meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mencanangkan pembersihan pasar modal dari para manipulator. "Manipulator ya berarti sering manipulasi. Yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Yang 100 tadi dipoles-poles jadi 1000. Hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini," ungkapnya.
Sambung Jokowi menjelaskan, saat ini Indonesia sedang menjadi perhatian, dimana banyak yang tertarik investasi. Sehingga, pemangku kebijakan harus terus menjaga kepercayaan dari para manipulator yang mengambil untung untuk dirinya sendiri.
“Tadi disampaikan oleh bapak ketua OJK, dari surveinya bloomberg, bonds dan stock kita nomor satu di antara negara emerging market yang lain. Tapi kepercayaan itu jangan hilang gara-gara tadi ada manipulator,” tutupnya.
(akr)