Neraca Dagang RI Surplus Tertinggi Selama 9 Tahun, Mendag Minta Bantuan UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat neraca perdagangan Indonesia tahun 2020 selama pandemi covid-19 surplus sebesar USD8,75 miliar. Angka surplus ini diklaim tertinggi sejak tahun 2011. Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, surplusnya neraca perdagangan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Sektor perdagangan harus selalu bergerak dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pemerintah," ujar Mendag dalam acara peluncuran program bangga buatan Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Minggu (30/8/2020).
(Baca Juga: Jangan Salah! Neraca Dagang Surplus, Bukan Berarti Ekonomi Melejit )
Dia melanjutkan, pergerakan kinerja positif perdagangan tercermin dari nilai ekspor Indonesia di bulan Juli 2020 yang mencapai USD13,73 miliar atau meningkat 14,303% dibanding ekspor Juni 2020, yang menghasilkan neraca perdagangan Indonesia surplus.
"Pandemi covid-19 mempengaruhi kinerja perdagangan global," jelasnya.
(Baca Juga: Neraca Dagang Surplus Tertinggi 9 Tahun, Airlangga: Ekspor Kita Berdaya Saing )
Sambung Mendag menambahkan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia memiliki potensi untuk membantu kinerja ekspor nasional. Untuk itu, semua pihak perlu membantu UMKM masuk pasar digital untuk mempermudah menguasai pasar dunia.
“Sesuai dengan data BPS di 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61% dari total PDB. Adapun nilai ekspor nonmigas UMKM mencapai Rp 293,84 triliun atau sebesar 14,37% dari total ekspor nonmigas nasional,” tandasnya.
"Sektor perdagangan harus selalu bergerak dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pemerintah," ujar Mendag dalam acara peluncuran program bangga buatan Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Minggu (30/8/2020).
(Baca Juga: Jangan Salah! Neraca Dagang Surplus, Bukan Berarti Ekonomi Melejit )
Dia melanjutkan, pergerakan kinerja positif perdagangan tercermin dari nilai ekspor Indonesia di bulan Juli 2020 yang mencapai USD13,73 miliar atau meningkat 14,303% dibanding ekspor Juni 2020, yang menghasilkan neraca perdagangan Indonesia surplus.
"Pandemi covid-19 mempengaruhi kinerja perdagangan global," jelasnya.
(Baca Juga: Neraca Dagang Surplus Tertinggi 9 Tahun, Airlangga: Ekspor Kita Berdaya Saing )
Sambung Mendag menambahkan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia memiliki potensi untuk membantu kinerja ekspor nasional. Untuk itu, semua pihak perlu membantu UMKM masuk pasar digital untuk mempermudah menguasai pasar dunia.
“Sesuai dengan data BPS di 2018, kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61% dari total PDB. Adapun nilai ekspor nonmigas UMKM mencapai Rp 293,84 triliun atau sebesar 14,37% dari total ekspor nonmigas nasional,” tandasnya.
(akr)