Moskow Tuding Barat dan Ukraina Dalang Penghentian Pasokan Gas Rusia ke Eropa

Jum'at, 03 Januari 2025 - 08:27 WIB
loading...
Moskow Tuding Barat...
Pipa-pipa di fasilitas pendaratan pipa gas Nord Stream 1 terlihat di Lubmin, Jerman, 8 Maret 2022. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Moskow menuduh Barat terutama AS hingga sejumlah otoritas Eropa, dan Kyiv bertanggung jawab atas keputusan menghentikan pasokan gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina.

Hal itu menanggapi berakhirnya kesepakatan lima tahunan antara Moskow dan Kyiv terkait transit gas Rusia melalui Ukraina. Kyiv menolak untuk memperpanjang kesepakatan di tengah perang yang sedang berlangsung antara kedua negara yang meletus pada 24 Februari 2022.



Para pejabat Ukraina telah menyuarakan bahwa Kyiv tidak akan memperpanjang kesepakatan dengan Rusia. Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan Moskow untuk mendapatkan miliaran tambahan di tengah perang yang sedang berlangsung.

Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan lalu menggambarkan bahwa kesepakatan tersebut merupakan sejarah. Perusahaan energi raksasa Rusia Gazprom akan tetap bertahan meskipun masa berlakunya telah berakhir.

Sebuah pernyataan tertulis dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Ukraina menolak untuk memperpanjang perjanjian tersebut meskipun Gazprom telah memenuhi kewajiban kontraktualnya berdasarkan kesepakatan tersebut.

"Langkah untuk menghentikan pasokan sumber energi Rusia yang kompetitif dan ramah lingkungan ini mengurangi potensi ekonomi Eropa dan sangat mempengaruhi kualitas hidup warga Eropa," kata Zakharova dilansir dari Anadolu Ajansi, Jumat (3/1/2024).

Zakharova berpendapat konteks geopolitik di balik keputusan Ukraina untuk tidak memperpanjang kesepakatan tersebut didasarkan pada AS sebagai penerima manfaat utama dari redistribusi pasar energi di Eropa dan sponsor utama dari krisis Ukraina.



Lebih lanjut, Jerman menjadi negara pertama yang terkena dampaknya, karena Berlin membeli gas alam dengan harga yang jauh lebih tinggi setelah ledakan pipa Nord Stream pada September 2022.

"Jerman juga harus mulai menutup sejumlah fasilitas produksi legendaris utamanya. Sekarang negara-negara lain yang dulunya merupakan bagian dari Uni Eropa yang berkembang secara ekonomi dan independen juga akan menanggung konsekuensi dari sponsor AS," kata dia.

Dia menandaskan bahwa tanggung jawab untuk menghentikan pasokan gas Rusia ke Eropa sepenuhnya berada di tangan AS, Ukraina, dan pihak berwenang Eropa yang memilih dukungan finansial untuk ekonomi Amerika daripada kesejahteraan warganya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)