Cek Proyek RDMP Kilang Balikpapan, Menteri Bahlil: Belum Sesuai Target!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan pengecekan langsung ke Refinery Unit (RU) V Balikpapan di Kalimantan Timur pada Sabtu (14/12). Dalam kesempatan itu, menteri ESDM mengecek perkembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan, sekaligus kesiapan pasokan BBM untuk periode Nataru 2025.
Proyek RDMP yang digarap oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) untuk meningkatkan produksi dan coverage day BBM nasional. Dari hasil pengecekan, Bahlil mengungkapkan perkembangan penyelesaian proyek tersebut belum sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Tadi saya lihat tinggal minornya dan progress pekerjaannya itu sudah mencapai 91%. Saya akui berdasarkan presentasi dari teman-teman pertamina itu ada terjadi defisit progres. Namun saya sudah minta kepada mereka dipercepat, awalnya bulan September (2025), tapi saya minta dimajukan dengan cara apapun agar bisa menuju ketahanan energi," tegas Bahlil, seperti dilansir laman resmi Kementerian ESDM, dikutip Minggu (15/12/2024).
Bahlil menilai keberadaan RDMP Balikpapan sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan energi sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang dituangkan dalam program Asta Cita. Pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan akan menambah produksi BBM sebesar 100.000 barel per hari, dari sebelumnya 260.000 barel per hari. "Ini kalau bisa kita selesaikan dalam waktu cepat, maka akan mengurangi impor kita," tandasnya.
Sebagai informasi, Kilang RU V Balikpapan merupakan kilang pengolahan minyak terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas kilang 260 Kilo Barrel Per Day (KBPD) atau 25,2% dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina. Kilang ini memiliki luas area 283.82 ha dengan 1.771 pekerja.
Proyek RDMP Balikpapan ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas kilang dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD, meningkatkan kualitas produk dari EURO II menjadi EURO V, hingga meningkatkan produk BBM dari 197 KBPD menjadi 339 KBPD dan produk LPG dari 48 Kilotonnes Per Annum (KTPA) menjadi 384 KTPA.
Lebih lanjut, dari kunjungan itu, Menteri Bahlil memastikan kesiapan fasilitas dan layanan sektor energi, khususnya untuk BBM menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. "Pemerintah dengan Pertamina memastikan bahwa ketersediaan BBM untuk Natal dan Tahun Baru sekaligus suplai ke daerah tertinggal sampai daerah terluar, alhamdulillah clear, enggak ada masalah. Stok ketersediaan BBM bisa sampai 20 hingga 21 hari," kata Bahlil.
Berdasarkan data Pertamina, ketahanan stok BBM nasional hingga 12 Desember 2024 meliputi Pertalite dengan coverage day selama 18,47 hari, Pertamax (20,58 hari), Pertamax Turbo (32,60 hari), Solar (16,75 hari), Pertamax Dex (36,93 hari), dan Avtur (32,11 hari).
Lihat Juga: Bahlil Pamer Kontribusi Minerba ke PNBP Sektor ESDM: Dulu Rp29 T, Sekarang Rp170 Triliun
Proyek RDMP yang digarap oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) untuk meningkatkan produksi dan coverage day BBM nasional. Dari hasil pengecekan, Bahlil mengungkapkan perkembangan penyelesaian proyek tersebut belum sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Tadi saya lihat tinggal minornya dan progress pekerjaannya itu sudah mencapai 91%. Saya akui berdasarkan presentasi dari teman-teman pertamina itu ada terjadi defisit progres. Namun saya sudah minta kepada mereka dipercepat, awalnya bulan September (2025), tapi saya minta dimajukan dengan cara apapun agar bisa menuju ketahanan energi," tegas Bahlil, seperti dilansir laman resmi Kementerian ESDM, dikutip Minggu (15/12/2024).
Bahlil menilai keberadaan RDMP Balikpapan sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan energi sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang dituangkan dalam program Asta Cita. Pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan akan menambah produksi BBM sebesar 100.000 barel per hari, dari sebelumnya 260.000 barel per hari. "Ini kalau bisa kita selesaikan dalam waktu cepat, maka akan mengurangi impor kita," tandasnya.
Sebagai informasi, Kilang RU V Balikpapan merupakan kilang pengolahan minyak terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas kilang 260 Kilo Barrel Per Day (KBPD) atau 25,2% dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina. Kilang ini memiliki luas area 283.82 ha dengan 1.771 pekerja.
Proyek RDMP Balikpapan ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas kilang dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD, meningkatkan kualitas produk dari EURO II menjadi EURO V, hingga meningkatkan produk BBM dari 197 KBPD menjadi 339 KBPD dan produk LPG dari 48 Kilotonnes Per Annum (KTPA) menjadi 384 KTPA.
Lebih lanjut, dari kunjungan itu, Menteri Bahlil memastikan kesiapan fasilitas dan layanan sektor energi, khususnya untuk BBM menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. "Pemerintah dengan Pertamina memastikan bahwa ketersediaan BBM untuk Natal dan Tahun Baru sekaligus suplai ke daerah tertinggal sampai daerah terluar, alhamdulillah clear, enggak ada masalah. Stok ketersediaan BBM bisa sampai 20 hingga 21 hari," kata Bahlil.
Berdasarkan data Pertamina, ketahanan stok BBM nasional hingga 12 Desember 2024 meliputi Pertalite dengan coverage day selama 18,47 hari, Pertamax (20,58 hari), Pertamax Turbo (32,60 hari), Solar (16,75 hari), Pertamax Dex (36,93 hari), dan Avtur (32,11 hari).
Lihat Juga: Bahlil Pamer Kontribusi Minerba ke PNBP Sektor ESDM: Dulu Rp29 T, Sekarang Rp170 Triliun
(fjo)