Program TKDN Peluang Emas Tingkatkan Daya Saing Manufaktur Lokal

Kamis, 19 Desember 2024 - 13:55 WIB
loading...
Program TKDN Peluang...
Program TKDN yang digagas pemerintah menjadi salah satu kebijakan strategis untuk memperkuat industri manufaktur lokal. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Program Tingkat Komponen Dalam Negeri ( TKDN ) yang digagas oleh pemerintah telah menjadi salah satu kebijakan strategis untuk memperkuat industri manufaktur lokal. Dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat, kebijakan ini tidak hanya mendukung pengembangan industri lokal, tetapi juga memberikan perlindungan terhadap serbuan produk impor yang seringkali mendominasi pasar domestik.

TKDN merupakan persentase komponen dalam negeri yang digunakan dalam produksi suatu barang atau jasa. Pemerintah menetapkan ambang batas minimum TKDN untuk berbagai jenis produk yang diproduksi di Indonesia. Tujuannya adalah memastikan bahwa barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari penggunaan bahan baku lokal, tenaga kerja, hingga teknologi buatan dalam negeri.

Berikut dukungan bagi manufaktur lokal;

1. Meningkatkan Permintaan Produk Lokal

Dengan program TKDN, pemerintah mendorong penggunaan produk lokal dalam berbagai proyek strategis nasional, seperti pembangunan infrastruktur, transportasi, dan sektor energi. Kebijakan ini membuka peluang besar bagi produsen dalam negeri untuk menjadi bagian dari rantai pasok proyek-proyek besar, yang sebelumnya didominasi oleh produk impor.

2. Mengurangi Ketergantungan pada Produk Impor

Produk impor seringkali memiliki harga yang lebih rendah akibat produksi massal atau subsidi dari negara asal. Namun, melalui TKDN, produk lokal mendapatkan prioritas dalam pengadaan barang dan jasa. Hal ini membantu produsen lokal untuk tetap kompetitif di pasar domestik dan mengurangi defisit neraca perdagangan.

3. Mendorong Inovasi dan Pengembangan Teknologi

Ketentuan TKDN memotivasi pelaku industri untuk mengembangkan teknologi sendiri agar dapat memenuhi persyaratan komponen lokal. Dampaknya, perusahaan-perusahaan manufaktur lokal mulai berinvestasi dalam riset dan pengembangan (R&D), yang tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga memperkuat daya saing mereka di pasar global.

4. Meningkatkan Lapangan Kerja

Penggunaan komponen dalam negeri berarti lebih banyak bahan baku, tenaga kerja, dan proses produksi dilakukan di dalam negeri. Hal ini memberikan efek berantai berupa penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih tinggi dan peningkatan pendapatan masyarakat, terutama di sektor-sektor industri pendukung seperti logistik dan bahan baku.



Dukungan Industri Furnitur Lokal Terhadap TKDN

Program TKDN mendorong berbagai sektor industri untuk lebih mengutamakan komponen lokal, termasuk industri furnitur. Salah satu contoh kontribusi nyata datang dari PT Multi Modern Nusantara (Multimo), yang telah memastikan bahwa produk-produknya, seperti meja IBM, kursi susun, dan meja kursi sekolah, sesuai dengan standar TKDN yang ditetapkan pemerintah.

Menurut Direktur Operasional Multimo, Rudy Tjokrosuwarno, langkah ini adalah wujud dukungan perusahaan terhadap kebijakan pemerintah untuk memperkuat daya saing furnitur lokal.

"Kami memanfaatkan bahan baku lokal berkualitas dan memberdayakan tenaga kerja dalam negeri, sebagai bagian dari komitmen kami terhadap program TKDN dan pembangunan industri nasional," jelasnya melalui keterangann tertulis, Kamis (19/12/2024).

Dengan mengutamakan komponen dalam negeri, Multimo turut berkontribusi pada terciptanya lapangan kerja dan penguatan ekonomi lokal. Langkah ini juga membantu meningkatkan daya saing furnitur Indonesia di pasar domestik maupun internasional, sejalan dengan visi program TKDN untuk mendorong kemandirian industri dalam negeri.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski program TKDN menawarkan banyak manfaat, tantangan tetap ada. Beberapa di antaranya adalah kurangnya pasokan bahan baku lokal berkualitas, teknologi produksi yang masih terbatas, serta kesenjangan keterampilan tenaga kerja. Namun, dengan dukungan kebijakan pemerintah yang konsisten serta upaya inovasi dari pelaku industri seperti Multimo, tantangan ini dapat diatasi melalui insentif untuk pengembangan industri hulu, pelatihan tenaga kerja, dan transfer teknologi.



Menurut Rudy, program TKDN merupakan langkah strategis untuk mendorong manufaktur lokal agar lebih berkembang dan kompetitif. Dengan memberikan prioritas kepada produk lokal dalam berbagai proyek pemerintah dan swasta, kebijakan ini membantu menciptakan pasar yang lebih adil bagi pelaku industri dalam negeri.

"Sebagai contoh, Multimo telah membuktikan bahwa manufaktur lokal bisa bersaing dengan produk impor melalui penerapan standar TKDN yang konsisten. Dengan sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, industri manufaktur Indonesia dapat bersaing lebih kuat di kancah global dan menjadi pilar utama ekonomi nasional," tutupnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)