Subung Ditahan, Ekonom Sarankan BI Harus Longgarkan Kebijakan yang Akomodatif

Sabtu, 25 Januari 2020 - 11:40 WIB
Subung Ditahan, Ekonom Sarankan BI Harus Longgarkan Kebijakan yang Akomodatif
Subung Ditahan, Ekonom Sarankan BI Harus Longgarkan Kebijakan yang Akomodatif
A A A
JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,00%, juga suku bunga Deposit Facility 4,25%, dan suku bunga Lending Facility 5,75%.

Dalil BI, keputusan mempertahankan suku bunga (subung) bertujuan memperkuat momentun pertumbuhan sekaligus mempertahankan stabilitas yang sudah dicapai sepanjang 2019 lalu.

Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI), Ryan Kiryanto, mengatakan BI harus terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta turut mendukung momentum pertumbuhan ekonomi.

"Jadi arah tujuan trisula BI sudah semakin nyata, yaitu inflasi terkendali, stabilitas eksternal dan menjaga momentum pertumbuhan (growth over stability)," ujar Ryan saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).

Dia melanjutkan esensinya, kebijakan moneter BI tetap dovish, akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi 2020 yang relatif rendah, berkisar 3% atau dalam kisaran sasaran yang 3% plus minus 1%.

"BI juga mempertimbangkan faktor stabilitas eksternal yang tetap terjaga dengan baik, terlihat dari daya tahan stabilitas sistem keuangan (SSK); capital inflow yang cukup deras dan kurs rupiah yang menguat sejak awal tahun ini," jelasnya.

Lanjut Ryan, BI tampak lebih mengedepankan kebijakan non bunga dalam menjaga momentum pertumbuhan dan ketahanan eksternalnya, antara lain melalui strategi operasi moneter yang taktis untuk menjaga kecukupan likuiditas perbankan dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

"Penting pula bagi BI untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah (utamanya Kemenkeu) dan otoritas terkait (OJK dan LPS) untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4571 seconds (0.1#10.140)