Alibaba Tidak Borong Masker Corona Buatan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menegaskan masker N95 yang ada di Indonesia tidak diboyong oleh perusahaan Alibaba yang berbasis China. Hal ini menepis kabar yang menyebutkan masker corona yang ada di Indonesia ini diborong oleh warga dan perusahaan asal China tersebut.
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, habisnya masker ini lantaran diborong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Masker ini didistribusikan ke petugas yang menjaga pintu gerbang masuk ke Indonesia di tengah wabah virus corona.
Hal ini sesuai keputusan pemerintah yang diwakili BNPB, sehingga semua masker N95 Kimia Farma sudah diambil. "Masker ini digunakan petugas di 19 kota di gerbang masuk ke Indonesia. Tentu ini sebagai cara pencegahan virus Corona Wuhan ke dalam negeri, jadi bukan diborong oleh perusahaan Alibaba," ujar Verdi di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Dia melanjutkan, Kimia Farma yang saat ini menjadi anggota holding BUMN Farmasi bukan produsen masker N95. Perusahaanya hanya menjadi trader dari produk tersebut. "Semua orang lagi panik, sehingga kelangkaan supply, jadi harganya naik," jelasnya.
Dia menambahkan, masker bukan merupakan komponen terpenting untuk mencegah tertular virus corona. Adapun menjaga daya tahan tubuh seseorang merupakan yang terpenting agar tak tertular virus asal Wuhan, China itu. “Masker enggak banyak bantu, virus (corona) ukurannya kecil. Kalau Anda buat masker serapat apapun yang ada malah bikin Anda sesak,” jelasnya.
Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, habisnya masker ini lantaran diborong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Masker ini didistribusikan ke petugas yang menjaga pintu gerbang masuk ke Indonesia di tengah wabah virus corona.
Hal ini sesuai keputusan pemerintah yang diwakili BNPB, sehingga semua masker N95 Kimia Farma sudah diambil. "Masker ini digunakan petugas di 19 kota di gerbang masuk ke Indonesia. Tentu ini sebagai cara pencegahan virus Corona Wuhan ke dalam negeri, jadi bukan diborong oleh perusahaan Alibaba," ujar Verdi di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Dia melanjutkan, Kimia Farma yang saat ini menjadi anggota holding BUMN Farmasi bukan produsen masker N95. Perusahaanya hanya menjadi trader dari produk tersebut. "Semua orang lagi panik, sehingga kelangkaan supply, jadi harganya naik," jelasnya.
Dia menambahkan, masker bukan merupakan komponen terpenting untuk mencegah tertular virus corona. Adapun menjaga daya tahan tubuh seseorang merupakan yang terpenting agar tak tertular virus asal Wuhan, China itu. “Masker enggak banyak bantu, virus (corona) ukurannya kecil. Kalau Anda buat masker serapat apapun yang ada malah bikin Anda sesak,” jelasnya.
(ind)