BPS: Neraca Perdagangan Januari Defisit USD864 Juta
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan ekspor-impor Indonesia pada Januari 2020 mengalami defisit sebesar USD864 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode Januari tahun lalu (year to year).
"Secara year to year, defisit neraca perdagangan Januari 2020 diperkirakan sebesar USD864 juta, masih lebih rendah dibanding defisit posisi Januari 2019 yang sebesar USD1,06 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Sementara itu, angka impor mencapai USD14,28 miliar pada Januari 2020. Angka ini juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/MtM) sebesar 1,60% yang sebesar USD14,51 miliar.
"Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan 4,78%. Adapun pada periode tersebut, impor Indonesia mencapai USD14,99 miliar," ungkap Suhariyanto.
Sementara, nilai ekspor tercatat mencapai USD13,41 miliar pada Januari 2020. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya (MtM) sebesar 7,15% yang mencapai USD14,45 miliar. Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan 3,17%. Pada periode Januari 2019 lalu, ekspor tercatat sebesarUSD13,93 miliar.
Kontribusi terbesar dari ekspor di Januari berasal dari sektor nonmigas dengan angka mencapai USD12,61 miliar atau menyumbang 93,99%. Sementara untuk ekspor migas hanya mencapai USD810 juta saja.
"Kontribusi terbesar dari impor di Januari berasal dari sektor non migas dengan angka mencapai USD12,79 miliar atau menyumbang 93,99%. Sementara untuk impor migas hanya mencapai USD1,99 miliar," lanjutnya.
Suhariyanto mengatakan bahwa komposisi masih belum berubah, dengan peran golongan bahan baku dan penolong berkontribusi 74,09% dari total impor Januari 2020.
"Secara year to year, defisit neraca perdagangan Januari 2020 diperkirakan sebesar USD864 juta, masih lebih rendah dibanding defisit posisi Januari 2019 yang sebesar USD1,06 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Sementara itu, angka impor mencapai USD14,28 miliar pada Januari 2020. Angka ini juga mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/MtM) sebesar 1,60% yang sebesar USD14,51 miliar.
"Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan 4,78%. Adapun pada periode tersebut, impor Indonesia mencapai USD14,99 miliar," ungkap Suhariyanto.
Sementara, nilai ekspor tercatat mencapai USD13,41 miliar pada Januari 2020. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya (MtM) sebesar 7,15% yang mencapai USD14,45 miliar. Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan 3,17%. Pada periode Januari 2019 lalu, ekspor tercatat sebesarUSD13,93 miliar.
Kontribusi terbesar dari ekspor di Januari berasal dari sektor nonmigas dengan angka mencapai USD12,61 miliar atau menyumbang 93,99%. Sementara untuk ekspor migas hanya mencapai USD810 juta saja.
"Kontribusi terbesar dari impor di Januari berasal dari sektor non migas dengan angka mencapai USD12,79 miliar atau menyumbang 93,99%. Sementara untuk impor migas hanya mencapai USD1,99 miliar," lanjutnya.
Suhariyanto mengatakan bahwa komposisi masih belum berubah, dengan peran golongan bahan baku dan penolong berkontribusi 74,09% dari total impor Januari 2020.
(fjo)