BRICS Bakal Hadapi Tarif 150% Jika Terus Campakkan Dolar AS

Senin, 24 Februari 2025 - 09:20 WIB
loading...
BRICS Bakal Hadapi Tarif...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping foto bersama sebelum sesi format Outreach KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024). Menlu RI Sugiono berada di barisan belakang, kedua dari kiri. FOTO/AP
A A A
JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengancam negara-negara BRICS dengan tarif 150% jika mereka terus mencampakkan dolar. Aliansi ini melakukan dedolarisasi setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sejak 2022.

China dan Rusia menjadi ujung tombak inisiatif ini dengan meyakinkan negara-negara berkembang untuk menyelesaikan perdagangan dalam mata uang lokal.

"Anda tahu, negara-negara BRICS berusaha menghancurkan dolar AS. Mereka ingin menciptakan mata uang baru," ujar Trump saat berpidato di hadapan Asosiasi Gubernur Partai Republik di Washington, dilansir dari Watcher Guru, Senin (24/2/2025).



Trump juga mengatakan bahwa aliansi ini ingin menggunakan yuan China untuk penyelesaian perdagangan, bukan dolar AS.

"Jadi, ketika saya masuk, hal pertama yang saya katakan adalah 'setiap negara BRICS yang menyebutkan penghancuran dolar AS akan dikenakan tarif 150%,'" katanya. "Kami tidak menginginkan barang-barang Anda," ujar Trump.

Aliansi BRICS merasa kesulitan untuk mengakhiri ketergantungan pada dolar AS dengan ancaman tarif 150% dari Trump. Negara-negara berkembang mengetahui bahwa Trump tidak segan-segan memberlakukan tarif jika mereka tidak sejalan.

Kebijakan Trump tidak dapat diprediksi, dan penerapan tarif 150% akan menghambat impor dan ekspor mereka yang menyebabkan ketidakstabilan pasar.



Sebagaimana diketahui, Trump telah memberlakukan tarif 10% pada anggota BRICS, China dan juga menampar tarif 25% pada Meksiko dan Kanada. China membalas dan memberlakukan tarif balasan pada beberapa barang AS yang masuk ke negara komunis tersebut.

Perang dagang telah membuat pasar khawatir karena kebijakan-kebijakan tersebut secara langsung mempengaruhi bisnis global. Namun, dolar AS masih tetap menjadi mata uang de facto meskipun BRICS dedolarisasi.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
China Lancarkan Serangan...
China Lancarkan Serangan ke AS, Swasta Jadi Korban Perang Tarif
AS dan Greenland Menyimpan...
AS dan Greenland Menyimpan Harta Karun Logam Tanah Jarang Terbesar, Segini Depositnya
Wisatawan Asing Mulai...
Wisatawan Asing Mulai Berkurang, Ekonomi AS Diprediksi Rugi Rp1.511 Triliun
AS Selangkah Lagi Segel...
AS Selangkah Lagi Segel Harta Karun Logam Tanah Jarang Ukraina
Bos Raksasa Minuman...
Bos Raksasa Minuman Jepang: Tarif Trump Seret Dunia ke Jurang Resesi
Rekomendasi
Pertokoan di Malang...
Pertokoan di Malang Kebakaran, Sejumlah Kendaraan Hangus
Vietnam Hendak Beli...
Vietnam Hendak Beli 24 Jet Tempur F-16 AS, Hubungan dengan Rusia Bisa Tamat dan China Bakal Marah
GAC Aion Meluncurkan...
GAC Aion Meluncurkan EARTH di Shanghai Auto Show 2025, Berteknologi AI Supercerdas
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
7 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
7 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
8 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
8 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
8 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
9 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved