BRICS Bubar, Ancaman Tarif Trump 150% Diklaim Jadi Penyebabnya

Sabtu, 22 Februari 2025 - 04:56 WIB
loading...
BRICS Bubar, Ancaman...
Presiden AS Donald Trump mengklaim, bahwa ancamannya untuk menerapkan tarif 150% pada BRICS, telah membuat blok ekonomi negara berkembang itu bubar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengklaim, bahwa ancamannya untuk menerapkan tarif 150% pada BRICS , telah membuat blok ekonomi negara berkembang itu bubar. Diketahui Trump sudah berulang kali menuding BRICS mencoba untuk menghancurkan dolar AS .

Kesekian kalinya, Trump menegaskan janjinya untuk memangkas perdagangan dengan anggota blok ekonomi tersebut, jika BRICS bermain-main dengan dolar. Ancaman Trump juga berlaku, bila BRICS melanjutkan rencana pembuatan mata uang bersama.



Sejak terpilih kembali menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya pada November tahun lalu, Trump kerap melontarkan sejumlah ancaman. Ia sebelumnya menyatakan bahwa upaya BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang pihak ketiga dalam perdagangan bilateral dan meningkatkan penggunaan mata uang nasional telah menantang dominasi dolar AS.

"Ketika saya masuk, hal pertama yang saya katakan adalah, setiap negara BRICS yang bahkan menyebutkan penghancuran dolar akan dikenakan tarif 150% ... Dan negara-negara BRICS baru saja bubar... Kami belum mendengar kabar dari negara-negara BRICS akhir-akhir ini," kata Trump dalam sebuah pernyataan baru-baru ini seperti dilansir RT.

Trump mengklaim pemerintahan pendahulunya, Joe Biden juga menganggap BRICS sebagai ancaman, tetapi gagal bertindak untuk menghentikannya. Namun, dia mengklaim bahwa satu ancaman darinya membalikkan keadaan.

Mereka berkata, bagaimana dengan negara-negara BRICS? Mereka akan mengambil alih dolar, kekuatan dolar. Mereka akan menciptakan mata uang baru untuk menguasai dunia. "Saya berkata, tidak, mereka tidak... Beri tahu mereka tarif 150%. Plus, kami tidak akan berbisnis dengan mereka," kata Trump, menaikkan taruhannya pada ancaman tarifnya, yang sebelumnya 100%.

Seperti diketahui BRICS, yang saat ini memiliki sepuluh anggota dan menyumbang sekitar 36% dari PDB global, telah meningkatkan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang Barat dalam perdagangan bilateral sejak beberapa tahun terakhir.

Terutama setelah Barat menargetkan Rusia dengan segudang sanksi menyusul eskalasi konflik Ukraina pada tahun 2022, yang secara efektif menendang negara itu dari sistem keuangan Barat.

Sementara itu telah muncul spekulasi tentang mata uang BRICS dalam beberapa tahun terakhir, meski sebagian besar negara anggota membantah membahasnya. Namun, anggota BRICS telah meningkatkan penggunaan mata uang nasional untuk melindungi kepentingan mereka dan membuat perdagangan antar mitra lebih mudah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hubungan Afsel dan BRICS...
Hubungan Afsel dan BRICS Makin Kuat usai Tak Lagi Dapat Bantuan AS
Kurs Rupiah Ambruk ke...
Kurs Rupiah Ambruk ke Rp16.622/USD, Respons Airlangga Biasa Aja
AS Kenakan Tarif Impor...
AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
Indonesia Gabung New...
Indonesia Gabung New Development Bank BRICS, Prabowo Diskusi dengan Dilma Rousseff
Rupiah Hari Ini Ditutup...
Rupiah Hari Ini Ditutup Makin Parah Jadi Rp16.611/USD
Rupiah Jatuh ke Titik...
Rupiah Jatuh ke Titik Terlemah, Tersandera Sentimen Global dan Domestik
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Trump Ancam Tarif 25%...
Trump Ancam Tarif 25% bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
Rekomendasi
Pemudik Diminta Hati-hati,...
Pemudik Diminta Hati-hati, Jalur Gentong Hujan Deras Malam Ini
Kapolri Prediksi Puncak...
Kapolri Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi Malam Ini sampai Subuh
Koordinator Aksi Fitnah...
Koordinator Aksi Fitnah Menteri Agama Minta Maaf, Akui Aksinya Tidak Benar
Berita Terkini
Menhub: Puncak Arus...
Menhub: Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Terjadi Hari Ini dan Besok
42 menit yang lalu
PLN IP Operasikan 371...
PLN IP Operasikan 371 Mesin Pembangkit Penuhi Kebutuhan Listrik Lebaran
1 jam yang lalu
Perubahan Komisaris...
Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
1 jam yang lalu
Program Mudik Gratis...
Program Mudik Gratis Taspen dan Bank Mantap Antar 160 Pemudik Pulang Kampung
1 jam yang lalu
Tanaman Hias yang Mengubah...
Tanaman Hias yang Mengubah Hidup Sueb di Tajurhalang Bogor
1 jam yang lalu
LPDB dan Pemkot Kota...
LPDB dan Pemkot Kota Kendari Siap Kolaborasi Kembangkan Koperasi dan UMKM
3 jam yang lalu
Infografis
Anggap Zelensky Tidak...
Anggap Zelensky Tidak Populer, Trump Dukung Pemilu di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved