Corona Hantam Pasar Keuangan, Perry Warjiyo: Setelah April Pemulihan 6 Bulan

Jum'at, 28 Februari 2020 - 16:57 WIB
Corona Hantam Pasar...
Corona Hantam Pasar Keuangan, Perry Warjiyo: Setelah April Pemulihan 6 Bulan
A A A
JAKARTA - Wabah virus corona seperti diketahui telah berdampak besar terhadap pasar keuangan global. Tak terkecuali bagi Indonesia, yang terlihat dari kemerosotan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hingga hari ini jatuh ke level 5.452 dan nilai tukar rupiah tak berdaya menjadi Rp14.300 per dolar Amerika Serikat (USD).

Menanggapi hal ini Gubernur BI Perry Warjiyo cukup yakin setelah April, bakal ada pemulihan yang menurutnya efek virus Corona ini berpengaruh besar pada Februari dan Maret mendatang. "Dampak corona memang pengaruhnya terbesar di Februari dan sebagian Maret, setelah itu April dan seterusnya ada pemulihan selama 6 bulan meskipun belum secara total," ujar Perry di Jakarta, Jumat (29/2/2020).

Lebih lanjut terang dia, BI terus melakukan koordinasi bersama dengan pemerintah dalam memitigasi dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Terkait hal ini pemerintah telah meluncurkan paket stimulus yang berisi sejumlah insentif, mulai dari sektor pariwisata seperti maskapai, pelaku usaha hotel dan restoran, hingga diskon tiket pesawat.

"Apalagi yang bisa kita lakukan untuk mitigasi dampak corona. Menkeu juga lakukan stimulasi fiskal, percepat penyaluran bansis, berikan insentif pesawat untuk dorong turisme dan mempercepat penyerapan anggaran dari PUPR dan insentif lain. Ini upaya kami koordinasi erat dengan pemerintah untuk mitigasi dampak corona," jelasnya

Dia pun menekankan, akan menjaga pertumbuhan ekonomi serta terus berkoordinasi dalam menjaga fundamental ekonomi. "Koordinasi erat pemerintah dan BI untuk jaga stabilitas ekonomi dan dorong pertumbuhan ekonomi kita," paparnya.

Sebelumnya BI telah mengkalkulasikan potensi kehilangan devisa akibat kondisi ini. Indonesia akan mengalami penurunan devisa USD1,3 miliar. Sementara itu ekspor yang dilakukan Indonesia juga berpotensi tergerus hingga USD300 juta dan impor USD700 juta. Kemudian untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I diproyeksikan tumbuh 4,9%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)