Corona Masuk ke Indonesia, IHSG Sesi Siang Ambruk ke 5.397 dan Rupiah Loyo
Corona Masuk ke Indonesia, IHSG Sesi Siang Ambruk ke 5.397 dan Rupiah Loyo
A
A
A
JAKARTA - IHSG hingga perdagangan sesi siang, Senin (3/2/2020) semakin ambruk untuk melanjutkan tren negatif setelah Indonesia dikonfirmasi telah dimasuki virus corona. Kejatuhan IHSG mengiringi kurs rupiah yang juga terus tak berdaya saat berhadapan dengan dolar AS.
Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I anjlok ke posisi Rp14.370/USD atau tak berdaya dari posisi penutupan sebelumnya Rp14.229/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.229 hingga Rp14.375/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini terjerembab pada level Rp14.375 per USD untuk jadi sinyal kejatuhan semakin dalam dibandingkan sesi penutupan, Jumat kemarin di posisi Rp14.317/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.337-Rp14.375/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan pada zona merah di level Rp14.413/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah masih lesu dari posisi sebelumnya Rp14.234/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas juga menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan siang ambruk pada level Rp14.375/USD. Keterpurukan mata uang Garuda setelah mendapatkan sentimen negatif dari eksternal maupun internal.
Di sisi lain, IHSG pada perdagangan siang ini ambruk usai kehilangan -55,39 poin atau -1,02% ke level 5.397,31 setelah pada awal sesi sempat menanjak naik 10,020 poin yang setara 0,184% menjadi 5.462,72. Usai pada akhir pekan kemarin, bursa saham Tanah Air bertenggera di 5.452,70.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,02 triliun dengan 2,70 miliar saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing Rp7,04 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,09 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,09 triliun. Tercatat 151 saham naik, 255 turun dan 141 saham mendatar.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII), PT. Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) serta PT. Mega Perintis Tbk (ZONE). Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA), PT. Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) dan PT. Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG).
Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I anjlok ke posisi Rp14.370/USD atau tak berdaya dari posisi penutupan sebelumnya Rp14.229/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.229 hingga Rp14.375/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini terjerembab pada level Rp14.375 per USD untuk jadi sinyal kejatuhan semakin dalam dibandingkan sesi penutupan, Jumat kemarin di posisi Rp14.317/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.337-Rp14.375/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan pada zona merah di level Rp14.413/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah masih lesu dari posisi sebelumnya Rp14.234/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas juga menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan siang ambruk pada level Rp14.375/USD. Keterpurukan mata uang Garuda setelah mendapatkan sentimen negatif dari eksternal maupun internal.
Di sisi lain, IHSG pada perdagangan siang ini ambruk usai kehilangan -55,39 poin atau -1,02% ke level 5.397,31 setelah pada awal sesi sempat menanjak naik 10,020 poin yang setara 0,184% menjadi 5.462,72. Usai pada akhir pekan kemarin, bursa saham Tanah Air bertenggera di 5.452,70.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,02 triliun dengan 2,70 miliar saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing Rp7,04 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,09 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,09 triliun. Tercatat 151 saham naik, 255 turun dan 141 saham mendatar.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII), PT. Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) serta PT. Mega Perintis Tbk (ZONE). Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA), PT. Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) dan PT. Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG).
(akr)
Explore More