PLN EPI-EML Kolaborasi Pasokan Gas di Sistem Kelistrikan Madura
loading...

Pembangkit gas di Madura akan sangat penting untuk memastikan kebutuhan listrik dan mendukung perekonomian di daerah tersebut. FOTO/Ist
A
A
A
JAKARTA - Subholding PT PLN Energi Primer ( PLN EPI ) dan PT Energi Mineral Langgeng (EML) menjalin kerja sama melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Wilayah Kerja South East Madura dari Lapangan ENC untuk kebutuhan kelistrikan Madura.PJBG ini akan sangat penting untuk memastikan kebutuhan listrik di daerah tersebut, yang selama ini sering terganggu karena ketergantungan pada pasokan dari pulau Jawa.
"Kehadiran pembangkit ini akan membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian Madura dan mendukung kesejahteraan masyarakat," ujar Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo dalam keterangan pers, Senin (24/3/2025).
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan, proyek ini merupakan hasil dari perencanaan yang telah dimulai sekitar delapan tahun lalu. "Saat itu untuk mendukung kestabilan pasokan listrik di pulau Madura dibutuhkan pembangkit gas di Sumenep. Namun tantangan utama adalah memastikan pasokan gas untuk pembangkit tersebut. Sekarang, delapan tahun kemudian, kita bisa memulai langkah awal dalam pengaliran gas untuk mendukung pembangunan pembangkit ini," ungkapnya.
Pembangkit gas ini diharapkan akan mulai mengalirkan gas pada 31 Oktober 2025, yang akan memperbaiki ketidakstabilan tegangan listrik di Madura, yang selama ini bergantung pada pasokan dari Gresik melalui kabel laut Suramadu. Dengan adanya pembangkit baru ini, PLN EPI berharap tegangan listrik di Madura akan lebih stabil dan cadangan kapasitas pembangkit di di Madura akan meningkat untuk memperkuat sistem kelistrikan.
Direktur PT Energi Mineral Langgeng Kikin Abdul Hakim mengatakan, kolaborasi dengan PLN EPI ini sudah dimulai sejak tahun 2013 dengan berbagai tantangan hingga akhirnya dapat terwujud pada 2025.Pada tahap awal, pasokan gas dari lapangan ENC adalah sejumlah 7 BBTUD. Namun selanjutnya diharapkan dapat terus meningkat sampai dengan 30 BBTUD.
"Meskipun sempat terkendala, kami sangat bersyukur bisa kembali melanjutkan proyek ini. Kami yakin pasokan gas yang cukup akan mendukung kelancaran operasional pembangkit di Madura dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ungkap Kikin.
Sementara itu Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik, mengungkapkan kedepannya SKK akan memprioritaskan potensi gas yang ada untuk PLN."Kami mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk kelistrikan. Insya Allah kedepannya Madura bisa terjamin pasokan listrik maupun tegangannya, sehingga pembangkit dapat berdiri dengan lancar kedepannya," jelas Rayendra.
"Kehadiran pembangkit ini akan membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik, yang pada gilirannya dapat menggerakkan perekonomian Madura dan mendukung kesejahteraan masyarakat," ujar Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo dalam keterangan pers, Senin (24/3/2025).
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan, proyek ini merupakan hasil dari perencanaan yang telah dimulai sekitar delapan tahun lalu. "Saat itu untuk mendukung kestabilan pasokan listrik di pulau Madura dibutuhkan pembangkit gas di Sumenep. Namun tantangan utama adalah memastikan pasokan gas untuk pembangkit tersebut. Sekarang, delapan tahun kemudian, kita bisa memulai langkah awal dalam pengaliran gas untuk mendukung pembangunan pembangkit ini," ungkapnya.
Pembangkit gas ini diharapkan akan mulai mengalirkan gas pada 31 Oktober 2025, yang akan memperbaiki ketidakstabilan tegangan listrik di Madura, yang selama ini bergantung pada pasokan dari Gresik melalui kabel laut Suramadu. Dengan adanya pembangkit baru ini, PLN EPI berharap tegangan listrik di Madura akan lebih stabil dan cadangan kapasitas pembangkit di di Madura akan meningkat untuk memperkuat sistem kelistrikan.
Direktur PT Energi Mineral Langgeng Kikin Abdul Hakim mengatakan, kolaborasi dengan PLN EPI ini sudah dimulai sejak tahun 2013 dengan berbagai tantangan hingga akhirnya dapat terwujud pada 2025.Pada tahap awal, pasokan gas dari lapangan ENC adalah sejumlah 7 BBTUD. Namun selanjutnya diharapkan dapat terus meningkat sampai dengan 30 BBTUD.
"Meskipun sempat terkendala, kami sangat bersyukur bisa kembali melanjutkan proyek ini. Kami yakin pasokan gas yang cukup akan mendukung kelancaran operasional pembangkit di Madura dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ungkap Kikin.
Sementara itu Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik, mengungkapkan kedepannya SKK akan memprioritaskan potensi gas yang ada untuk PLN."Kami mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk kelistrikan. Insya Allah kedepannya Madura bisa terjamin pasokan listrik maupun tegangannya, sehingga pembangkit dapat berdiri dengan lancar kedepannya," jelas Rayendra.
(fjo)
Lihat Juga :