Stok Beras Bulog Capai 2,2 Juta Ton, Aman hingga Lebaran
loading...
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. FOTO/Tangguh Yudha
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan stok beras Bulog mencapai 2,2 juta ton dan dipastikan aman hingga Lebaran. Dia menyebut produksi beras tahun ini menjadi yang tertinggi sejak 7 tahun terakhir.
"Bandingkan periode Januari, Februari, Maret tahun lalu serapan Bulog hanya 35.000 ton, sekarang sampai dengan hari ini itu kurang lebih 500.000 ton. Masih ada 7 hari lagi sampai akhir bulan diperkirakan 700.000 ton terserap," ujar dia dalam konferensi pers dikutip pada Selasa (25/3/2025).
Amran mengungkapkan bahwa angka serapan Bulog tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
"Bisa bayangkan 5 tahun terakhir, 6 tahun terakhir serapan hanya 1 juta ton dalm 1 tahun, ini baru 3 bulan sudah 700.000 ton. Jadi bisa kita bayangkan lompatan yang kita buat bersama-sama," katanya.
Dia menyebutkan capaian ini tidak lepas dari kerja keras seluruh pihak, terutama BUMN, TNI, dan Polri. Ia pun menyampaikan bahwa produksi beras harus terus dikawal sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Bapak Presiden minta tadi dalam rapat terbatas, bahwasannya kita harus kawal optimalisasi lahan, cetak sawah, irigasi, dan seterusnya. Kita harus kawal agar betul-betul pencapaian kita produksi swasembada betul-betul sempurna," jelasnya.
"Bandingkan periode Januari, Februari, Maret tahun lalu serapan Bulog hanya 35.000 ton, sekarang sampai dengan hari ini itu kurang lebih 500.000 ton. Masih ada 7 hari lagi sampai akhir bulan diperkirakan 700.000 ton terserap," ujar dia dalam konferensi pers dikutip pada Selasa (25/3/2025).
Amran mengungkapkan bahwa angka serapan Bulog tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
"Bisa bayangkan 5 tahun terakhir, 6 tahun terakhir serapan hanya 1 juta ton dalm 1 tahun, ini baru 3 bulan sudah 700.000 ton. Jadi bisa kita bayangkan lompatan yang kita buat bersama-sama," katanya.
Dia menyebutkan capaian ini tidak lepas dari kerja keras seluruh pihak, terutama BUMN, TNI, dan Polri. Ia pun menyampaikan bahwa produksi beras harus terus dikawal sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Bapak Presiden minta tadi dalam rapat terbatas, bahwasannya kita harus kawal optimalisasi lahan, cetak sawah, irigasi, dan seterusnya. Kita harus kawal agar betul-betul pencapaian kita produksi swasembada betul-betul sempurna," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
