Gaji Karyawan PT Inti Belum Dibayar 7 Bulan, Erick Thohir Ambil Langkah Penyelamatan

Selasa, 08 September 2020 - 22:37 WIB
loading...
Gaji Karyawan PT Inti Belum Dibayar 7 Bulan, Erick Thohir Ambil Langkah Penyelamatan
Mengatasi persoalan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Inti yang belum membayarkan gaji karyawan sejak Februari 2020, Erick Thohir gerak cepat ambil langkah penyelamatan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Inti dikabarkan belum membayarkan gaji karyawan sejak Februari 2020 lalu hingga saat ini. Itu karena perseroan mengalami kerugian bisnis yang menyebabkan arus kas negatif.

(Baca Juga: 10 BUMN Sakit Ini Antre Minta Disembuhkan Sri Mulyani )

Mengatasi persoalan itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun menyiapkan langkah mitigasi untuk menyelesaikan cash flow negatif yang dialami PT Inti.

"Masalah PT Inti saya jelaskan, ini memang sudah kami dapatkan informasi beberapa waktu lalu. Makanya kita dari Kementerian BUMN sudah menyiapkan langkah cepat menyelesaikan masalah ini. Jadi sebelum ada ribut-ribut sudah kita selesaikan sebenarnya," ujar Arya kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).

Arya menjelaskan, persoalan penundaan gaji karyawan memang dilakukan perseroan plat merah tersebut. Langkah itu untuk mengurangi tekanan likuiditas akibat pandemi Covid-19. Perseroan pun mengambil cara dengan menunda pembayaran gaji karyawan selama 7 bulan.

Meski demikian, PT Inti tidak menunda gaji semua karyawan selama 7 bulan secara full. Artinya, selama rentan waktu tersebut karyawan hanya memperoleh sekian persen dari total gaji yang harus diterima.

"Bahwa tidaklah semua gaji karyawan itu selama 7 bulan tidak dibayar, ada yang dibayar mungkin sedikit artinya tidak full setiap bulannya," terangnya.

(Baca Juga: Mau Diapakan BUMN yang Lagi Sekarat )

Dia juga menyebutkan, perseroan negara itu juga memiliki simpanan uang di dua bank BUMN. Hanya saja pihak bank menahan uang tersebut karena Inti memiliki tagihan yang belum bisa dipenuhi. Namun, Arya tidak menyebut nama kedua bank tersebut.

Kementerian BUMN, kata Arya, telah meminta kedua bank untuk memberikan dana simpanan kepada PT Inti. Uang itu akan digunakan perseroan untuk membayar hak karyawan. Arya memperkirakan dana simpanan itu bisa cukup untuk membayar gaji sejumlah karyawan yang tertunda.

"Kami sudah minta juga kedua bank BUMN ini untuk merilis, untuk memberikan simpanan tersebut supaya bisa membayar. Dan kami lihat dari uang yang mereka miliki ini bisa membayar uang karyawan," katanya.

Langkah penyelamatan yang dilakukan Kementerian BUMN, lanjut Arya, dengan meminta kepada manajemen PT Telkom (Persero) untuk memberikan pembayaran terlebih dahulu kepada PT Inti dalam beberapa proyek kerja sama. Meski proyek tersebut belum mencapai target.

(Baca Juga: Suntikan Modal 5 BUMN Ini Dipastikan Cair September )

"Apa solusinya? Pertama adalah mereka (Inti) punya project di Telkom, ini pun sebenarnya belum mencapai target. Tapi kita minta supaya Telkom merilisnya lebih dulu, supaya kawan-kawan di Inti bisa terbantu secara finansial," ujar Arya.

Sebelumnya, Ketua Serikat Pekerja Inti Ridwan Al Faruq mengatakan, karyawan perusahaan hanya memperoleh gaji senilai Rp 1 juta dari perusahaan sejak awal tahun ini. Di bulan-bulan berikutnya karyawan hanya menerima pemberitahuan dari perusahaan.

"Terkait yang Rp 1 juta memang itu usaha maksimal manajemen cari dana sana sini," kata Ridwan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)