OJK Beberkan Jeroan Perbankan Syariah di Tanah Air

Rabu, 09 September 2020 - 14:23 WIB
loading...
OJK Beberkan Jeroan...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Perbankan syariah Indonesia yang terdiri atas bank umum syariah (BUS) unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) terus menunjukkan pertumbuhan positif. Pada tahun 2019, kondisi ketahanan perbankan syariah semakin solid.

"Hal ini tercermin dari meningkatnya rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BUS) sebesar 20 basis poin yoy menjadi 20,59%," ungkap Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso , di Jakarta Rabu (9/9/2020).

Sementara itu, fungsi intermediasi perbankan syariah berjalan dengan baik. Pembiayaan yang disalurkan (PYD) dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 10,89% (yoy) dan 11,94% (yoy) sehingga pertumbuhan aset perbankan syariah selama periode tersebut sebesar 9,93% (yoy). ( Baca juga:Pemerintah Libatkan Swasta dalam Produksi Vaksin Merah Putih )

Total aset, PYD, dan DPK perbankan syariah masing-masing mencapai Rp538,32 triliun, Rp365,13 trilun, dan Rp425,29 triliun pada akhir tahun 2019. Likuiditas perbankan syariah juga memadai, yang ditunjukkan oleh rasio financing to deposit ratio (FDR) yang terjaga pada kisaran 80-90%. Rata rata harian rasio AL/NCD selalu berada di atas threshold 50% yaitu sebesar 116,64%.

Adapun rata-rata harian rasio AL/DPK juga berada di atas threshold 10%, yaitu sebesar 22,33% Risiko kredit perbankan syariah menunjukkan kenaikan NPF gross sebesar 26 bps (yoy) menjadi sebesar 3,11%. ( Baca juga:Jawa-Bali Sumbang Angka Kematian Tertinggi Pasien Covid-19 )

Dalam rangka perluasan portofolio dana dan pembiayaan perbankan syariah, sambung dia, perbankan syariah ditantang untuk lebih mendiversifikasi produknya. Bank syariah diharapkan mampu membangun image di mata konsumen dengan keunikan yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan loyalitas konsumen.

"Hal tersebut sejalan dengan arah kebijakan pada Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019," ungkapnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1086 seconds (0.1#10.140)