Ekonomi Domestik Jadi Tumpuan, Teten Minta Masyarakat Beli Produk UMKM Lokal

Minggu, 13 September 2020 - 11:11 WIB
loading...
Ekonomi Domestik Jadi Tumpuan, Teten Minta Masyarakat Beli Produk UMKM Lokal
MenkopUKM Teten Masduki meninjau salah satu stan produk UMKM di sela-sela Gelar Produk UMKM di Indramayu, Kamis (10/9/2020). Foto/Dok KemenkopUKM
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai pertumbuhan perekonomian nasional di tengah krisis multidimensi yang disebabkan wabah Covid-19, akan bertumpu pada ekonomi domestik.

Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat berbelanja produk lokal khususnya produk UMKM sehingga terjadi perputaran ekonomi di sektor UMKM. Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini sangat terbatas, tetapi jika belanja domestik fokus di sektor UMKM, nilai transaksi perdagangan tidak lari ke luar UMKM.

"Penduduk Indonesia 260 juta jiwa, potensi pasar yang sangat besar. Kalau kesadaran masyarakat kita membeli produk UMKM kuat, kita masih bisa bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19," kata Teten, Minggu (13/9/2020). (Baca juga: Terbongkar, KPPU Temukan e-Katalog Pengadaan Barang Pemerintah Hambat UMKM )

Menurut dia, investasi masih akan sulit mendorong pertumbuhan ekonomi, karena itu yang bisa diandalkan adalah ekonomi domestik. Sumber ekonomi domestik terbagi atas dua, yaitu belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat.

Dari sisi pemerintah sudah mengeluarkan regulasi bahwa belanja pemerintah dan BUMN memprioritaskan produk UMKM dengan total nilai anggaran mencapai Rp307 triliun.

"Sekarang tinggal masyarakat, beli produk UMKM, produk tetangga, beli produk teman sehingga game of trade berputar di sektor UMKM," bebernya.

Teten mengharapkan tumbuhnya rasa nasionalisme yang kuat di masyarakat untuk membeli produk UMKM. Prmerintah sudah turun memberi berbagai program bantuan untuk menjaga kelangsungan UMKM yang terpuruk akibat terjangan wabah Covid-19.

"Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah memberikan program bantuan bagi KUMKM dari sisi pembiayaan seperti subsidi kredit, keringanan pembayaran cicilan kredit, penghapusan pajak UMK, pembiayaan dengan bunga rendah hanya 3%, pembiayaan lewat KUR dan lain sebagainya. Pembiayaan KUR dialokasikan pemerintah sebesar Rp190 triliun baru terserap sekitar Rp61 triliun," imbuhnya. (Baca juga: Roller Coaster Covid-19 dan Perubahan Wajah Peradaban )

Untuk menjaga sisi demand, pemerintah juga membuat program Banpres Produktif untuk Pelaku Usaha Mikro yang unbankable sebesar Rp2,4 juta per orang dengan target sasaran 12 juta pelaku usaha mikro.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1028 seconds (0.1#10.140)