Ekonom: Isu Pembentukan Dewan Moneter hanya Bikin Gaduh

Selasa, 15 September 2020 - 15:17 WIB
loading...
Ekonom: Isu Pembentukan...
Ekonom menilai pembentukan Dewan Moneter menimbulkan kegaduhan dan menggerus independensi BI. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Badan Legislasi (Baleg) DPR tengah menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI) . Salah satu yang diatur dalam RUU adalah pembentukan Dewan Moneter untuk menetapkan setiap kebijakan moneter yang ditempuh.

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, isu Dewan Moneter ini hanya memunculkan kegaduhan. Padahal, proses reformasi sektor keuangan sudah berjalan dari tahun 1997-1998 ketika alami krisis moneter di penghujung rezim Orde Baru.

(Baca Juga: Pembentukan Dewan Moneter Dikhawatirkan Gerus Indepedensi BI)

"Kalau kita tidak melakukan reformasi itu mungkin saat menghadapi pandemi ini kita sudah tepuruk. Tapi sejauh ini kita lebih baik dan itu tidak terlepas dari reformasi sektor keuangan dan kita perlu apresiasi," kata Piter saat webinar bertajuk "Rapor Jasa Keuangan dan Pengawasan Terintegrasi" di Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Menurut Piter, rencana pembentukan Dewan Moneter ini adalah bentuk kekecewaan pemerintah terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI) yang dinilai tidak sesuai dengan harapan dalam menghadapi masa pandemi.

Namun, Piter menilai seharusnya pemerintah tidak seemosional itu, karena bagaimanpun BI menurutnya sudah menyelesaikan sebagian dari apa yang harus mereka lakukan. "Jangan katakan juga OJK kurang berperan dalam mengawasi seperti sekarang. Mereka sudah berkerja baik," tegasnya.

(Baca Juga: Indonesia Punya Pengalaman Buruk dengan Dewan Moneter)

Pembentukan Dewan Moneter, kata dia, hanya akan menggerus independensi bank sentral. Bila itu terjadi, maka akan berdampak negatif terhadap sektor keuangan terutama di tengah krisis Covid-19 saat ini.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
BI Guyur Likuiditas...
BI Guyur Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank BUMN hingga Asing Terima Jatah
Tok, BI Tahan Suku Bunga...
Tok, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD427,5 Miliar per Januari 2025
Bank Indonesia Menghadirkan...
Bank Indonesia Menghadirkan Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital Melalui QRIS TAP
Dukung BI, QRIS Tap...
Dukung BI, QRIS Tap Bisa Dipakai lewat Wondr by BNI
Rekomendasi
Melihat Peran Mantan...
Melihat Peran Mantan Laskar Pangeran Diponegoro Dalam Penyebaran Islam di Malang Raya
Ruben Onsu Jadi Mualaf,...
Ruben Onsu Jadi Mualaf, Sarwendah Beri Respons Bijak
Perbandingan Prestasi...
Perbandingan Prestasi Timnas Indonesia, Thailand, dan Vietnam di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia
Berita Terkini
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
2 jam yang lalu
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
3 jam yang lalu
Chandra Asri dan Glencore...
Chandra Asri dan Glencore Resmi Kuasai Kilang Shell Singapura Senilai Rp4,2 Triliun
5 jam yang lalu
Ikut Pertamina UMK Academy,...
Ikut Pertamina UMK Academy, Produk UMKM Bisa Go Global
5 jam yang lalu
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
5 jam yang lalu
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
5 jam yang lalu
Infografis
Hanya 2 Kapal Perusak...
Hanya 2 Kapal Perusak Angkatan Laut Inggris yang Bisa Beroperasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved