Digelar Virtual, Kemenparekraf Ajak Masyarakat Saksikan Ajang Unggulan DCF

Kamis, 17 September 2020 - 05:05 WIB
loading...
Digelar Virtual, Kemenparekraf...
Ajang wisata unggulan Dieng Culture Festival digelar setiap tahun. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Di tengah pandemi yang masih melanda, para pelaku pariwisata di daerah tak kehilangan semangat untuk tetap menggelar ajang pariwisata unggulan. Salah satunya Dieng Culture Festival (DCF) yang selama ini masuk dalam daftar Top 100 National Calendar of Events 2020 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Khusus untuk tahun ini, DCF digelar secara virtual hybrid, yaitu memadukan luring (offline) dan daring (online). Acara yang digelar pada 16-17 September 2020 ini pun dapat disaksikan melalui berbagai platform media sosial di antaranya YouTube, Facebook, Instagram, dan Mice.id. Kemenparekraf pun mengajak masyarakat untuk menyaksikan wisata virtual dalam ajang DCF ini.

"Event ini selalu dinanti oleh wisatawan. Kemenparekraf pun terus mendukung kegiatan tersebut yang tahun ini dilaksanakan secara virtual. Dan kami berharap event virtual ini tetap memiliki daya tarik meski harus disaksikan lewat media sosial," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani dalam keterangannya, Rabu (16/9/2020). (Baca juga: Penjelasan Menteri LHK dalam Atasi Degradasi Lahan dan Terumbu Karang )

Dieng Culture Festival merupakan acara tahunan khas Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, yang menampilkan berbagai kesenian dan budaya dengan inti acara pemotongan rambut gimbal anak-anak Dieng. Keunikan ritual ini ialah pemotongan rambut dilaksanakan atas permintaan anak dan harus memenuhi permintaan anak yang akan diruwat.

Rangkaian kegiatan DCF telah dibuka kemarin dengan beberapa agenda, seperti sambutan dari Bupati Banjarnegara, penampilan kesenian tradisi, webinar, hingga pertunjukan musik jazz di atas awan.

Ketua Panitia Dieng Culture Festival, Alif Fauzi mengatakan, konsep penyelenggaraan acara DCF tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni menyesuaikan standar operasional prosedur penanganan Covid-19, dengan menyelenggarakannya secara virtual.

"Tahun ini kami hanya mengundang 50 peserta untuk datang menyaksikan acara secara langsung. Acara tahun ini memang berbeda. Kita harus prihatin dengan situasi Covid-19 yang juga belum tuntas, jadi acara Dieng Culture Festival yang ke-11 ini digelar secara virtual hybrid, target kami adalah masyarakat bisa menyaksikan DCF ini dengan rasa aman," paparnya. (Baca juga: Sejumlah Pejabat Daerah Meninggal Akibat COVID-19, Ini Arahan Kemendagri )

Selain secara virtual, ada beberapa acara yang dihapuskan seperti kirab budaya, penerbangan lampion, kongkow budaya, dan kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya penyebaran Covid-19.

"Ada beberapa memang yang tidak kami gelar, contohnya hal-hal yang mengundang orang untuk berkerumun itu kami tiadakan, seperti penerbangan lampion, kirab budaya, kongkow budaya. Acara jazz di atas awan juga disaksikan secara virtual. Ritual pemotongan rambut gimbalnya juga dilaksanakan secara virtual," bebernya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)