Indeks Bakal Kembali Lanjutkan Pelemahan, Tilik Enam Saham Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terjadi pada penutupan perdagangan kemarin (21/9/2020) jelas sangat menyesakkan. Bagaimana tidak, indeks hari itu longsor sebesar 59,86 poin atau 1,18% hinggga menyebabkan level indeks anjlok di bawah goceng, tepatnya 4.999.
Nah pelemahan indeks yang terjadi pada penutupan kemarin, diprediksi oleh sejumlah analis akan terus berlanjut hari ini, paling tidak pada sesi awal pembukaaan. Pelemahan itu bisa dilihat berdasarkan pola-pola pembentukan indeks yang ada. ( Baca juga:Masih Ada Celah Bertahan dan Berinovasi di Sektor Logistik Masa Pandemi )
"Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," kata M. Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Naufan menambahkan, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance indeks akan berada pada level 4.975.54 hingga 5.097.14. Sedangkan berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
"Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif," kata Nafan.
Meski indeks diprediksi bakal melemah, tentu saja masih ada peluang-peluang cuan yang bisa diraih para pelaku pasar. Cuan-cuan itu diprediksi dari beberpa saham yang direkomendasikan oleh Nafan di bawah ini. ( Baca juga:Insiden Penusukan Syaikh Ali Jaber: Darurat Perlindungan Tokoh Agama )
1. BBRI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 3.010-3.190, dengan target harga secara bertahap di level 3.500, 3.650, 3.780, dan 4.320. Support: 3.010 dan 2.830.
2. BJTM
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 515 -525, dengan target harga secara bertahap di level 545, 565, 590, 650, dan 710. Support: 515 dan 500.
3. BWPT
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 97-103, dengan target harga secara bertahap di level 107, 120, dan 133. Support: 102, 97 dan 92.
4. INTP
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish stick sandwich candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 10.600-10.900, dengan target harga secara bertahap di level 11.625, 12.050, dan 13.900. Support: 10.200.
5. MYOR
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 2.300-2.320, dengan target harga secara bertahap di 2.400 dan 2.740. Support: 2.210.
6. PGAS
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 1.000-1.010, dengan target harga secara bertahap di level 1.040, 1.060, 1.260, dan 1.360. Support: 960.
Nah pelemahan indeks yang terjadi pada penutupan kemarin, diprediksi oleh sejumlah analis akan terus berlanjut hari ini, paling tidak pada sesi awal pembukaaan. Pelemahan itu bisa dilihat berdasarkan pola-pola pembentukan indeks yang ada. ( Baca juga:Masih Ada Celah Bertahan dan Berinovasi di Sektor Logistik Masa Pandemi )
"Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," kata M. Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Naufan menambahkan, berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance indeks akan berada pada level 4.975.54 hingga 5.097.14. Sedangkan berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
"Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif," kata Nafan.
Meski indeks diprediksi bakal melemah, tentu saja masih ada peluang-peluang cuan yang bisa diraih para pelaku pasar. Cuan-cuan itu diprediksi dari beberpa saham yang direkomendasikan oleh Nafan di bawah ini. ( Baca juga:Insiden Penusukan Syaikh Ali Jaber: Darurat Perlindungan Tokoh Agama )
1. BBRI
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 3.010-3.190, dengan target harga secara bertahap di level 3.500, 3.650, 3.780, dan 4.320. Support: 3.010 dan 2.830.
2. BJTM
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 515 -525, dengan target harga secara bertahap di level 545, 565, 590, 650, dan 710. Support: 515 dan 500.
3. BWPT
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 97-103, dengan target harga secara bertahap di level 107, 120, dan 133. Support: 102, 97 dan 92.
4. INTP
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish stick sandwich candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 10.600-10.900, dengan target harga secara bertahap di level 11.625, 12.050, dan 13.900. Support: 10.200.
5. MYOR
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada level 2.300-2.320, dengan target harga secara bertahap di 2.400 dan 2.740. Support: 2.210.
6. PGAS
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 1.000-1.010, dengan target harga secara bertahap di level 1.040, 1.060, 1.260, dan 1.360. Support: 960.
(uka)