Penggunaan Listrik Sulsel Naik 3,7% Selama Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
Untuk menjawab tantangan kebutuhan ke depan serta memperkuat kelistrikan di Sulsel, khususnya di Makassar, saat ini, mulai 12 September sudah beroperasi jaringan transmisi Punagaya-Tanjung Bunga. Jaringan ini didukungan dengan jumlah menara jaringan 178 tower dan panjang jaringan 118 kilometer sirkuit (Kms).
Dan bulan Oktober, transmisi kabel tanah dari Tanjung Bunga ke Bontoala dihadirkan. Untuk meningkatkan keandalan kelistrikan dari dalam kota.
Pihak PLN juga saat sedang membangun transmisi Sungguminasa-Lanna dan perkiraan di awal tahun depan akan operasi, serta Wotu-Masamba.
"Jadi dengan demikian kita full support untuk kelistrikan di Sulsel," ucapnya.
Kondisi kelistrikan saat ini surplus 400-600 megawatt (MW). Juga akan semakin bertambah dengan akan hadirnya PLTU dan PLTA baru.
Termasuk, pembangunan infrastruktur kelistrikan, seperti pembangunan gardu induk pembangkit akan dapat dilaksanakan jika persoalan sosial yang ada dapat diselesaikan.
"Salah satunya bagaimana menghadapi kendala sosial yang ada di bawah. Yang kita rasakan di Sulsel, dukungan Pak Gub sangat bagus. Kendala sosial yang terjadi langsung bisa selesai, baik dengan masyarakat atau dengan instansi lain maupun pihak swasta. Beliau selalu menjadi penengah dan mediasi, membuat permasalahan mudah diselesaikan," ujarnya.
Sebagai upaya meningkatkan rasio elektrifikasi 100% di Sulsel, PLN terus berkomitmen untuk melistriki seluruh tanah air hingga ke pelosok negeri ditengah pandemi dengan melistriki desa.
Di antaranya Desa Letta terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang menjadi desa yang kini menerima aliran listrik PLN. Penantian 40 Tahun akhirnya bisa nikmati listrik 24 jam.
Dan bulan Oktober, transmisi kabel tanah dari Tanjung Bunga ke Bontoala dihadirkan. Untuk meningkatkan keandalan kelistrikan dari dalam kota.
Pihak PLN juga saat sedang membangun transmisi Sungguminasa-Lanna dan perkiraan di awal tahun depan akan operasi, serta Wotu-Masamba.
"Jadi dengan demikian kita full support untuk kelistrikan di Sulsel," ucapnya.
Kondisi kelistrikan saat ini surplus 400-600 megawatt (MW). Juga akan semakin bertambah dengan akan hadirnya PLTU dan PLTA baru.
Termasuk, pembangunan infrastruktur kelistrikan, seperti pembangunan gardu induk pembangkit akan dapat dilaksanakan jika persoalan sosial yang ada dapat diselesaikan.
"Salah satunya bagaimana menghadapi kendala sosial yang ada di bawah. Yang kita rasakan di Sulsel, dukungan Pak Gub sangat bagus. Kendala sosial yang terjadi langsung bisa selesai, baik dengan masyarakat atau dengan instansi lain maupun pihak swasta. Beliau selalu menjadi penengah dan mediasi, membuat permasalahan mudah diselesaikan," ujarnya.
Sebagai upaya meningkatkan rasio elektrifikasi 100% di Sulsel, PLN terus berkomitmen untuk melistriki seluruh tanah air hingga ke pelosok negeri ditengah pandemi dengan melistriki desa.
Di antaranya Desa Letta terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang menjadi desa yang kini menerima aliran listrik PLN. Penantian 40 Tahun akhirnya bisa nikmati listrik 24 jam.