Anak Usaha J Resources Raih Penghargaan Tertinggi dari Ditjen Minerba
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mematuhi kaidah pertambangan yang baik dan benar (Good Mining Practices/GMP) sudah merupakan keniscayaan bagi perusahaan tambang. Di dalamnya ada lima pilar utama yakni Modal, Teknologi, Manusia, Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan Environment–social License. Perusahaan disebut berhasil menerapkan GMP jika sudah mematuhi aspek environment, health and safety, asset, karyawan dan masyarakat sekitarnya.
Nilai keekonomian sebuah usaha pertambangan diukur dengan kemampuan semua unsur organisasi untuk dapat menerapkan GMP dengan baik dan benar. Hal ini juga penting untuk menjaga keberlanjutan usaha pertambangan yang sifatnya melakukan ekstraksi sumber daya alam .
(Baca Juga: Menteri ESDM Harap Peraih Minerba Award 2020 Jadi Contoh Bagi Perusahaan Lain)
Dari sisi lingkungan, Pemerintah mewajibkan perusahaan tambang untuk menjaga kinerja lingkungan tetap baik. Untuk itu, perusahaan wajib memenuhi semua standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Termasuk di dalamnya tata kelola tanah penutup dan top soil. Aspek ini sangat penting dan menentukan dalam kegiatan penataan kembali lahan dan revegetasi dengan tanaman yang sesuai dengan lahan juga native species.
Demikian juga dengan tata kelola air. Daerah tambang biasanya memiliki curah hujan cukup tinggi sehingga pengelolaan air menjadi penting. Perusahaan wajib memastikan kualitas air tetap terjaga sesuai standard baku mutu.
Kemudian revegetasi juga bukan hal mudah dalam proses menjaga luasan terbuka yang diijinkan untuk dikupas untuk operasi penambangan. Makin besar perusahaan membuka lahan makin besar juga yang harus ditutup. Hal ini dimaksud untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Akan lebih kompleks dengan kesesuaian Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan bila kawasan tersebut di Hutan Produksi.
Aspek lain yang juga penting adalah aspek teknologi dan kualitas SDM. Kedua pilar ini sangat dibutuhkan untuk memastikan aktivitas penambangan sesuai dengan kaidah penambangan dan konservasi mineral. Planning, pelaksanaan, evaluasi dan continues improvement untuk memanfaatkan mineral seoptimal dan seefisien mungkin menjadi tolak ukur keberhasilan proses penambangan.
Komitmen tinggi PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dalam menerapkan kaidah pertambangan ini berbuah manis. Anak usahanya PT J Resources Bolaang Mongondow mendapatkan Thropy (Terbaik) dalam Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik untuk Kelompok komoditas mineral. Penghargaan tertinggi di sektor mineral ini diberikan langsung oleh Dirjen Minerba Ridwan Djamaluddin dan disaksikan secara virtual oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Presdir PSAB Edi Permadi yang menerima Thropy mengaku bangga dengan capain ini. "Ini buah dari kerja sama semua tim. Kami selalu menempatkan aspek keselamatan dan tata kelola lingkungan yang baik sebagai prioritas. Buah dari komitmen ini, kami mendapat apresiasi ini. Ini akan memacu kami untuk lebih baik lagi ke depan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (390/9/2020).
Edi Permadi berpesan kepada seluruh tim JRBM, KTT dan seluruh tim yang mendukung pencapaian ini agar dapat terus berkarya. "Tim operation, tim keuangan, tim geologis, tim SCM, Tim EHS, Tim Corporate Affairs, Tim HR dan semua tim. Tetap semangat, Seorang supermen tidak cukup dan tidak bermanfaat. Yang kita butuhkan saat ini adalah super tim," ungkapnya.
(Baca Juga: Duh, Realisasi Investasi Minerba Tahun Ini Bisa Anjlok Sangat Dalam) Edi juga mengakui tidak mudah beroperasi di masa pandemi Covid-19. Situasi ini memberi tantangan tersendiri, sehingga bukan hal mudah menjaga kesinambungan produksi. "Namun demikian kami berusaha untuk tetap menjaga produksi agar sesuai dengan rencana penambangan di area main ridge dan Campsite di area Bakan," tegasnya.
Selain itu, bersama pemerintah pusat, pemda dan penegak hukum yang sangat mendukung perusahaan, pihaknya juga mulai melakukan proses awal penambangan di area Jalina dan Tapagale yang juga berada di Kontrak Karya PT J Resources Bolaang Mangondow.
Dalam hal konservasi mineral, anak perusahaan PT J Resources Asia Pasifik Tbk, yang ada di Penjom Malaysia telah berhasil melakukan implementasi flotation process yang lebih baik. Dengan teknologi ini perusahaan dapat me- recover mineral yang ada di tailing facility.
"Teknologi ini yang kita siapkan juga untuk menjawab tantangan pemanfaatan limbah untuk dapat di ekstrak mineral kadar rendahnya dan mengolah sisanya menjadi dry tail yang akan lebih comply ke lingkungan," ungkapnya lagi.
Selain di site Bakan Provinsi Sulawesi Utara, PSAB juga mengolah tambang emas di Seruyung, Kalimantan Utara yang dikelola oleh PT Sago Prima Pratama dan kemudian tambang emas di Penjom-Malaysia. "Kami juga sementara melakukan proses persiapan konstruksi PT ASA untuk tambahan produksi di kuartal IV/2021 dengan produksi equivalen dengan Bakan. Selain itu kita juga sementara melakukan green field project di Bolangitang dan Bulangidun. Lalu tambang Pani juga dalam tahapan pembicaraan detail dengan PT Merdeka Copper Gold Tbk dan pemerintah," tutupnya.
Nilai keekonomian sebuah usaha pertambangan diukur dengan kemampuan semua unsur organisasi untuk dapat menerapkan GMP dengan baik dan benar. Hal ini juga penting untuk menjaga keberlanjutan usaha pertambangan yang sifatnya melakukan ekstraksi sumber daya alam .
(Baca Juga: Menteri ESDM Harap Peraih Minerba Award 2020 Jadi Contoh Bagi Perusahaan Lain)
Dari sisi lingkungan, Pemerintah mewajibkan perusahaan tambang untuk menjaga kinerja lingkungan tetap baik. Untuk itu, perusahaan wajib memenuhi semua standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Termasuk di dalamnya tata kelola tanah penutup dan top soil. Aspek ini sangat penting dan menentukan dalam kegiatan penataan kembali lahan dan revegetasi dengan tanaman yang sesuai dengan lahan juga native species.
Demikian juga dengan tata kelola air. Daerah tambang biasanya memiliki curah hujan cukup tinggi sehingga pengelolaan air menjadi penting. Perusahaan wajib memastikan kualitas air tetap terjaga sesuai standard baku mutu.
Kemudian revegetasi juga bukan hal mudah dalam proses menjaga luasan terbuka yang diijinkan untuk dikupas untuk operasi penambangan. Makin besar perusahaan membuka lahan makin besar juga yang harus ditutup. Hal ini dimaksud untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Akan lebih kompleks dengan kesesuaian Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan bila kawasan tersebut di Hutan Produksi.
Aspek lain yang juga penting adalah aspek teknologi dan kualitas SDM. Kedua pilar ini sangat dibutuhkan untuk memastikan aktivitas penambangan sesuai dengan kaidah penambangan dan konservasi mineral. Planning, pelaksanaan, evaluasi dan continues improvement untuk memanfaatkan mineral seoptimal dan seefisien mungkin menjadi tolak ukur keberhasilan proses penambangan.
Komitmen tinggi PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dalam menerapkan kaidah pertambangan ini berbuah manis. Anak usahanya PT J Resources Bolaang Mongondow mendapatkan Thropy (Terbaik) dalam Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik untuk Kelompok komoditas mineral. Penghargaan tertinggi di sektor mineral ini diberikan langsung oleh Dirjen Minerba Ridwan Djamaluddin dan disaksikan secara virtual oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Presdir PSAB Edi Permadi yang menerima Thropy mengaku bangga dengan capain ini. "Ini buah dari kerja sama semua tim. Kami selalu menempatkan aspek keselamatan dan tata kelola lingkungan yang baik sebagai prioritas. Buah dari komitmen ini, kami mendapat apresiasi ini. Ini akan memacu kami untuk lebih baik lagi ke depan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (390/9/2020).
Edi Permadi berpesan kepada seluruh tim JRBM, KTT dan seluruh tim yang mendukung pencapaian ini agar dapat terus berkarya. "Tim operation, tim keuangan, tim geologis, tim SCM, Tim EHS, Tim Corporate Affairs, Tim HR dan semua tim. Tetap semangat, Seorang supermen tidak cukup dan tidak bermanfaat. Yang kita butuhkan saat ini adalah super tim," ungkapnya.
(Baca Juga: Duh, Realisasi Investasi Minerba Tahun Ini Bisa Anjlok Sangat Dalam) Edi juga mengakui tidak mudah beroperasi di masa pandemi Covid-19. Situasi ini memberi tantangan tersendiri, sehingga bukan hal mudah menjaga kesinambungan produksi. "Namun demikian kami berusaha untuk tetap menjaga produksi agar sesuai dengan rencana penambangan di area main ridge dan Campsite di area Bakan," tegasnya.
Selain itu, bersama pemerintah pusat, pemda dan penegak hukum yang sangat mendukung perusahaan, pihaknya juga mulai melakukan proses awal penambangan di area Jalina dan Tapagale yang juga berada di Kontrak Karya PT J Resources Bolaang Mangondow.
Dalam hal konservasi mineral, anak perusahaan PT J Resources Asia Pasifik Tbk, yang ada di Penjom Malaysia telah berhasil melakukan implementasi flotation process yang lebih baik. Dengan teknologi ini perusahaan dapat me- recover mineral yang ada di tailing facility.
"Teknologi ini yang kita siapkan juga untuk menjawab tantangan pemanfaatan limbah untuk dapat di ekstrak mineral kadar rendahnya dan mengolah sisanya menjadi dry tail yang akan lebih comply ke lingkungan," ungkapnya lagi.
Selain di site Bakan Provinsi Sulawesi Utara, PSAB juga mengolah tambang emas di Seruyung, Kalimantan Utara yang dikelola oleh PT Sago Prima Pratama dan kemudian tambang emas di Penjom-Malaysia. "Kami juga sementara melakukan proses persiapan konstruksi PT ASA untuk tambahan produksi di kuartal IV/2021 dengan produksi equivalen dengan Bakan. Selain itu kita juga sementara melakukan green field project di Bolangitang dan Bulangidun. Lalu tambang Pani juga dalam tahapan pembicaraan detail dengan PT Merdeka Copper Gold Tbk dan pemerintah," tutupnya.
(fai)