Mentan SYL Pede Perkara Lumbung Pangan Kalteng Segera Beres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah kerap kali menjadi isu yang diributkan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, program ini akan secepatnya diselesaikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
"Jadi, lumbung seluas 30 ribu hektare (ha) itu insya Allah akan kami selesaikan," ujar SYL dalam webinar Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Rabu (30/9/2020). ( Baca juga:Menteri Airlangga Hadiri Peresmian Pembangkit Listrik Coca-Cola, PLN Manyun? )
SYL menyampaikan, program ini dibuat untuk merespons peringatan dari Organisasi Pangan Internasional (FAO) atas krisis pangan yang terjadi di beberapa negara sebagai imbas pandemi Covid-19.
"Lahan itu akan kami mulai garap tahun ini. Setelah Pak Presiden Jokowi melakukan kick off, butuh waktu sekitar 44 hari untuk menyiapkan lahannya. Baru setelah itu, saya memproyeksikan seluas 30 ribu ha untuk ditanami padi," tambahnya.
Dia mengatakan, pihak Kementan sendiri sudah sangat siap untuk menggarap program ini. "Mulai dari segi peralatan hingga mekanisme penanaman. Sudah ada 1.200 traktor di lokasi, kami juga akan menggunakan drone, selain manual untuk penyemaian dan penebaran pupuk," ucap SYL. ( Baca juga:China Latihan Perang Lagi di Laut China Selatan, Taiwan Khawatir Perang Pecah )
Kementan memastikan bahwa petani di wilayah tersebut juga diberdayakan. Dari 30 ribu ha, sebanyak 10 ribu ha berada di Pulau Pisau dan 20 ribu ha di Pulau Kapuas.
"Tahun depan kami menargetkan bisa menggarap hingga mencapai 80 ribu ha. Kemudian, penanaman akan bertahap setiap tahunnya, hingga mencapai keseluruhan lahan seluas 164.598 ha," pungkasnya.
"Jadi, lumbung seluas 30 ribu hektare (ha) itu insya Allah akan kami selesaikan," ujar SYL dalam webinar Forum Diskusi Denpasar 12 di Jakarta, Rabu (30/9/2020). ( Baca juga:Menteri Airlangga Hadiri Peresmian Pembangkit Listrik Coca-Cola, PLN Manyun? )
SYL menyampaikan, program ini dibuat untuk merespons peringatan dari Organisasi Pangan Internasional (FAO) atas krisis pangan yang terjadi di beberapa negara sebagai imbas pandemi Covid-19.
"Lahan itu akan kami mulai garap tahun ini. Setelah Pak Presiden Jokowi melakukan kick off, butuh waktu sekitar 44 hari untuk menyiapkan lahannya. Baru setelah itu, saya memproyeksikan seluas 30 ribu ha untuk ditanami padi," tambahnya.
Dia mengatakan, pihak Kementan sendiri sudah sangat siap untuk menggarap program ini. "Mulai dari segi peralatan hingga mekanisme penanaman. Sudah ada 1.200 traktor di lokasi, kami juga akan menggunakan drone, selain manual untuk penyemaian dan penebaran pupuk," ucap SYL. ( Baca juga:China Latihan Perang Lagi di Laut China Selatan, Taiwan Khawatir Perang Pecah )
Kementan memastikan bahwa petani di wilayah tersebut juga diberdayakan. Dari 30 ribu ha, sebanyak 10 ribu ha berada di Pulau Pisau dan 20 ribu ha di Pulau Kapuas.
"Tahun depan kami menargetkan bisa menggarap hingga mencapai 80 ribu ha. Kemudian, penanaman akan bertahap setiap tahunnya, hingga mencapai keseluruhan lahan seluas 164.598 ha," pungkasnya.
(uka)