Petani Purworejo Dibekali Kemampuan Pertanian Cerdas Iklim
loading...
A
A
A
Selama ini, petani hanya mengandalkan air dan pupuk serta pestisida kimia yang diyakini dapat meningkatkan hasil panennya secara cepat. Namun penggunaan air, pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan dan terus menerus akan memicu bertambahnya unsur gas rumah kaca (GRK CH4, N2O dan CO2).
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Purworejo Wasit Diono mengutarakan, limbah pertanian dan kotoran ternak jika tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan gas rumah kaca.
"Ternyata dengan memanfaatkan limbah pertanian dan diolah menjadi pupuk organik dan pestisida nabati menggunakan bahan organik yang ada disekitar kita sebagai pupuk organik dan pestisida nabati. Sehingga penurunan emisi rumah kaca bisa ditekan seminim mungkin," ujarnya.
Salah seorang penyuluh kabupaten Turoso, yang juga alumni TOM SIMURP mengatakan, pelatihan ToF bisa mengubah perilaku petani. “Petani yang biasanya selalu tergantung dengan bahan kimia bisa beralih menggunakan bahan organik," katanya.
Dengan dukungan Koordinator Penyuluh BPP Gebang Rubingati, para peserta untuk memiliki komitmen terus menerus menyebarkan ilmu CSA ini ke petani di desa. Ini agar petani mau dan mampu menerapkan budidaya dengan sistem CSA yang diharapkan dapat meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP), produksi, produktivitas dan potensi menurunkan emisi gas rumah kaca.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Purworejo Wasit Diono mengutarakan, limbah pertanian dan kotoran ternak jika tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan gas rumah kaca.
"Ternyata dengan memanfaatkan limbah pertanian dan diolah menjadi pupuk organik dan pestisida nabati menggunakan bahan organik yang ada disekitar kita sebagai pupuk organik dan pestisida nabati. Sehingga penurunan emisi rumah kaca bisa ditekan seminim mungkin," ujarnya.
Salah seorang penyuluh kabupaten Turoso, yang juga alumni TOM SIMURP mengatakan, pelatihan ToF bisa mengubah perilaku petani. “Petani yang biasanya selalu tergantung dengan bahan kimia bisa beralih menggunakan bahan organik," katanya.
Dengan dukungan Koordinator Penyuluh BPP Gebang Rubingati, para peserta untuk memiliki komitmen terus menerus menyebarkan ilmu CSA ini ke petani di desa. Ini agar petani mau dan mampu menerapkan budidaya dengan sistem CSA yang diharapkan dapat meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP), produksi, produktivitas dan potensi menurunkan emisi gas rumah kaca.
(akr)