Pertanian Cerdas Iklim, Petani Lombok Tengah Bikin Pestisida dan Pupuk Nabati

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 12:26 WIB
loading...
A A A
Selama ini, petani hanya mengandalkan air dan pupuk serta pestisida kimia yang diyakini dapat meningkatkan hasil panennya secara cepat. Namun penggunaan air, pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan dan terus menerus akan memicu bertambahnya unsur gas rumah kaca (GRK CH4, N2O dan CO2).

Demikian juga limbah pertanian dan kotoran ternak jika tidak dikelola dengan baik akan menghasilkan gas rumah kaca. Ditambahkan Dedi Nursyamsi, pengetahuan tentang CSA mengubah pola pikir petani. Pasca pelaksanaan pelatihan ToF, peserta sudah mulai mempraktekan materi pelatihan di kelompoknya sendiri.

Jumerah, Ketua kelompok tani Grepek, Kecamatan Jongat, mengatakan limbah pertanian yang selama ini banyak di sekitar kita, ternyata dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi pupuk organik dan pestisida, sehingga penurunan emisi rumah kaca bisa ditekan.

“Kami menggunakan bungkul pisang, daun lamtoro, lidah buaya dan gula merah untuk membuat pupuk NPK organic," ungkapnya.

Nanti secara luas akan dipraktekkan bersama anggota kelompok kata Jumerah. Dibawah bimbingan penyuluh pertanian kecamatan Jongat pupuk organic NPK berhasil dibuat.

Hasanuddin, Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Jongat sangat senang melihat gairah peserta ToF ini mempraktekan ilmu yang didapat bersama kelompoknya. “Harapan kami proyek SIMURP berhasil dan sukses di Lombok Tengah," harapnya.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)