Tiga Bank Syariah BUMN Segera Dilebur, Intip Yuk Jumlah Asetnya

Selasa, 13 Oktober 2020 - 12:41 WIB
loading...
Tiga Bank Syariah BUMN Segera Dilebur, Intip Yuk Jumlah Asetnya
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Tiga bank syariah BUMN segera memasuki babak baru melalui penggabungan usaha alias merger yang bakal diumumkan sore ini. Jika merger berhasil dilakukan maka akan lahir satu bank syariah besar yang dipunyai Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa sistem yang adil dan transparan di Indonesia membuat ketiga bank syariah mampu bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. (Baca: Bismillah, Merger Bank BUMN Syariah Diumumkan Sore Ini )

Bahkan, dengan sistem tersebut ketiga bank syariah yang terdiri dari PT Bank BNI Syariah, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri mampu menorehkan kinerja yang positif.

"Kita semua tentu berharap agar bank syariah ini semakin mendekati satu tujuan ekonomi syariah yaitu keadilan untuk umat. Sistem keadilan dan transparan sudah membuat bank-bank syariah bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19," ujar Erick dalam sebuah tayangan video, Jakarta, Selasa (13/10/2020). (Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia Sekitar Rp200 Ribu )

Dari segi aset, tercatat ada tiga bank syariah anak usaha bank BUMN dan satu masih berupa unit usaha syariah (UUS). Hingga Juni 2020, keempatnya memiliki total aset sebesar Rp245,87 triliun.

PT Bank Syariah Mandiri memiliki aset sebesar Rp114,4 triliun pada Juni 2020 atau meningkat 13,26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Kemudian disusul dengan BNI Syariah dengan aset Rp50,78 triliun atau tumbuh 17,8 persen yoy. Sementara BRI Syariah tumbuh 34,7 persen yoy sebesar Rp49,6 triliun. Adapun aset UUS BTN Rp31,09 triliun atau tumbuh 6,5 persen yoy.

Dari segi kinerja perbankan syariah BUMN, Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, Mandiri Syariah mampu mencatat laba bersih Rp957 miliar atau tumbuh 26,58 persen hingga akhir Agustus 2020. Selain itu sejumlah indikator bisnis utama perseroan seperti penyaluran pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan.

Peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp99,12 triliun per Agustus.

Sementara itu, rasio non performing finance (NPF) perseroan berhasil ditekan 0,27 persen secara yoy menjadi 2,51 persen di periode yang sama.

Mandiri Syariah juga berhasil meningkatkan pembiayaan hingga 6,18 perse yoy menjadi Rp76,66 triliun di periode yang sama. Di mana pembiayaan segmen ritel tumbuh 12,52 persen menjadi Rp48,55 triliun seiring strategi fokus yang ditetapkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1499 seconds (0.1#10.140)