Ada Merger Bank Syariah, Ini Rekomendasi Atas Saham BRIS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar merger tiga bank syariah BUMN memengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini. Bahkan pergerakan saham PT BRIsyariah Tbk (BRIS), yang menjadi bank utama dalam proses merger itu, melonjak tajam.
Head of Research Creative Trading System, Argha Jonatan Karo Karo menyampaikan bahwa saham BRIS akan menjadi sorotan investor pada perdagangan esok hari. Dia pun memberikan saran kepada investor untuk saham tersebut. ( Baca juga:Soal Merger Bank Syariah BUMN, Belum Ada Nama yang Digunakan )
"Kalau memang ada kenaikan (saham BRIS) luar biasa hold. Kalau mulai ada tekanan jual besar, saya akan keluar dari saham ini. Banyak orang yang ikut momentum ini dan turun signifikan sudah hampir 1.000-an di bulan Agustus lalu. Mungkin ini kesempatan untuk profit taking di saham ini," ujar Argha dalam acara 2nd Session Closing Market IDX Channel, Selasa (13/10/2020).
Argha menambahkan, momentum merger ini menjadikan saham BRIS meningkat signifikan. Tidak hanya BRIS, saham lain seperti Bank BTPN Syariah (BTPS) pun mengikuti momentum ini dengan mengalami kenaikan juga.
"Jadi, ini hanya momentum saja karena kalau secara fundamental tentunya masih panjang proses ini. Kita tentunya masih ingat merger PGAS dan Pertagas sampai beres itu butuh bertahun-tahun," kata dia. ( Baca juga:Indeks Diramal Masih di Zona Hijau, 6 Saham Ini Layak Dipantau )
Dengan adanya momentum ini, dia tidak bisa menilai baik atau buruknya terhadap pergerakan saham. Begitu pun mengenai sisi fundamental perseroan yang belum dapat langsung dilihat karena proses merger yang cukup lama.
"Kita tahu maksudnya baik, maksudnya efisiensi, dan itu yang direspons oleh market untuk dimanfaatkan momentumnya," ucap Argha.
Head of Research Creative Trading System, Argha Jonatan Karo Karo menyampaikan bahwa saham BRIS akan menjadi sorotan investor pada perdagangan esok hari. Dia pun memberikan saran kepada investor untuk saham tersebut. ( Baca juga:Soal Merger Bank Syariah BUMN, Belum Ada Nama yang Digunakan )
"Kalau memang ada kenaikan (saham BRIS) luar biasa hold. Kalau mulai ada tekanan jual besar, saya akan keluar dari saham ini. Banyak orang yang ikut momentum ini dan turun signifikan sudah hampir 1.000-an di bulan Agustus lalu. Mungkin ini kesempatan untuk profit taking di saham ini," ujar Argha dalam acara 2nd Session Closing Market IDX Channel, Selasa (13/10/2020).
Argha menambahkan, momentum merger ini menjadikan saham BRIS meningkat signifikan. Tidak hanya BRIS, saham lain seperti Bank BTPN Syariah (BTPS) pun mengikuti momentum ini dengan mengalami kenaikan juga.
"Jadi, ini hanya momentum saja karena kalau secara fundamental tentunya masih panjang proses ini. Kita tentunya masih ingat merger PGAS dan Pertagas sampai beres itu butuh bertahun-tahun," kata dia. ( Baca juga:Indeks Diramal Masih di Zona Hijau, 6 Saham Ini Layak Dipantau )
Dengan adanya momentum ini, dia tidak bisa menilai baik atau buruknya terhadap pergerakan saham. Begitu pun mengenai sisi fundamental perseroan yang belum dapat langsung dilihat karena proses merger yang cukup lama.
"Kita tahu maksudnya baik, maksudnya efisiensi, dan itu yang direspons oleh market untuk dimanfaatkan momentumnya," ucap Argha.
(uka)