OJK: Pertumbuhan Kredit Dukung Pemulihan Investasi di Pasar Modal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan pertumbuhan kredit pada tahun ini. OJK berharap, meningkatnya pertumbuhan kredit akan memulihkan investasi di pasar modal.
"Nah demand kredit ini bagaimana supaya cepat dan akhirnya bisa mendorong investasi. Karena itulah demand kredit ini satu hal yang harus kita cermati bersama agar investasi ini cepat rolling," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers secara virtual, Senin (19/10/2020).
(Baca Juga: Loyo Banget! Kredit Bank Tahun Ini Hanya Sanggup Tumbuh 2,5%)
Wimboh meyakini permintaan kredit akan kembali pulih karena pemerintah telah menggulirkan stimulus ke masyarakat melalui bantuan langsung tunai, bantuan UMKM maupun restrukturisasi kredit perbankan.
"Perbankan tidak ada masalah, likuiditas, tinggal bagaimana demand kreditnya yang harus kita terapkan. Dan ini sangat tergantung daripada para masyarakat melalui aktivitas ekonomi dan sebagainya pemerintah sudah melakukan banyak hal yang berkaitan dengan insentif," jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini baik Loan Deposit Ratio (LDR) maupun Capital Adequacy Ratio (CAR) masih berada dalam level yang aman dan stabil. Adapun LDR per Agustus 2020 menurut data OJK berada di level 85,1% jauh lebih rendah dari posisi Desember 2019 yakni 94,4%. Sementara itu CAR perbankan di 23,1% per Agustus 2020 sedikit menurun tipis dari Desember 2019 di 23,4%.
(Baca Juga: OJK Pede Nih! IHSG Nggak Bakal Kena Prank Sampai Akhir Tahun) Meskipun begitu penyaluran kredit perbankan seakan masih seret. Bank Indonesia (BI) mencatatkan penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2020 sebesar Rp5.520,9 triliun. Angka tersebut tercatat hanya tumbuh 0,6% (yoy), lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya di Juli 2020 yang tumbuh 1,0% (yoy).
Lihat Juga: Having Fund 2024 dari MNC Sekuritas Disambut Antusias Lebih dari 3.500 Peserta di 11 Kota
"Nah demand kredit ini bagaimana supaya cepat dan akhirnya bisa mendorong investasi. Karena itulah demand kredit ini satu hal yang harus kita cermati bersama agar investasi ini cepat rolling," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers secara virtual, Senin (19/10/2020).
(Baca Juga: Loyo Banget! Kredit Bank Tahun Ini Hanya Sanggup Tumbuh 2,5%)
Wimboh meyakini permintaan kredit akan kembali pulih karena pemerintah telah menggulirkan stimulus ke masyarakat melalui bantuan langsung tunai, bantuan UMKM maupun restrukturisasi kredit perbankan.
"Perbankan tidak ada masalah, likuiditas, tinggal bagaimana demand kreditnya yang harus kita terapkan. Dan ini sangat tergantung daripada para masyarakat melalui aktivitas ekonomi dan sebagainya pemerintah sudah melakukan banyak hal yang berkaitan dengan insentif," jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini baik Loan Deposit Ratio (LDR) maupun Capital Adequacy Ratio (CAR) masih berada dalam level yang aman dan stabil. Adapun LDR per Agustus 2020 menurut data OJK berada di level 85,1% jauh lebih rendah dari posisi Desember 2019 yakni 94,4%. Sementara itu CAR perbankan di 23,1% per Agustus 2020 sedikit menurun tipis dari Desember 2019 di 23,4%.
(Baca Juga: OJK Pede Nih! IHSG Nggak Bakal Kena Prank Sampai Akhir Tahun) Meskipun begitu penyaluran kredit perbankan seakan masih seret. Bank Indonesia (BI) mencatatkan penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2020 sebesar Rp5.520,9 triliun. Angka tersebut tercatat hanya tumbuh 0,6% (yoy), lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya di Juli 2020 yang tumbuh 1,0% (yoy).
Lihat Juga: Having Fund 2024 dari MNC Sekuritas Disambut Antusias Lebih dari 3.500 Peserta di 11 Kota
(fai)