Loyo Banget! Kredit Bank Tahun Ini Hanya Sanggup Tumbuh 2,5%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2020 merosot jauh dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan laporan BI, pertumbuhan kredit tahun ini diproyeksikan hanya mampu tumbuh 2,5% turun jauh dibandingkan tahun lalu mencapai sebesar 6,1%.
Direktur Eksekutif Komubikasi BI Onny Widjarnako mengatakan rata-rata responden memprakirakan pertumbuhan kredit secara keseluruhan tahun 2020 sebesar 2,5% (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2019 sebesar 6,1% (yoy). "Responden menyampaikan bahwa prakiraan perlambatan kinerja penyaluran kredit tahun 2020 tersebut antara lain sebagai dampak dari pandemi Covid-19," katanya, di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Dia melanjutkan pada ada triwulan IV-2020, secara triwulanan kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, namun tidak setinggi periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu tercermin dari saldo bersih terimbang (SBT). prakiraan permintaan kredit baru pada triwulan IV-2020 sebesar 57,6%, lebih tinggi dibandingkan 50,6% pada triwulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan 70,6% pada triwulan yang sama tahun 2019.
"Prakiraan pertumbuhan tersebut mengindikasikan tren perbaikan kinerja pembiayaan masih berlanjut pada triwulan IV-2020, meskipun relatif terbatas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.
Dia menambahkan prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan IV-2020 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi. "Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor," tandasnya.
Direktur Eksekutif Komubikasi BI Onny Widjarnako mengatakan rata-rata responden memprakirakan pertumbuhan kredit secara keseluruhan tahun 2020 sebesar 2,5% (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2019 sebesar 6,1% (yoy). "Responden menyampaikan bahwa prakiraan perlambatan kinerja penyaluran kredit tahun 2020 tersebut antara lain sebagai dampak dari pandemi Covid-19," katanya, di Jakarta, Jumat (16/10/2020).
Dia melanjutkan pada ada triwulan IV-2020, secara triwulanan kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, namun tidak setinggi periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu tercermin dari saldo bersih terimbang (SBT). prakiraan permintaan kredit baru pada triwulan IV-2020 sebesar 57,6%, lebih tinggi dibandingkan 50,6% pada triwulan sebelumnya, namun lebih rendah dibandingkan 70,6% pada triwulan yang sama tahun 2019.
"Prakiraan pertumbuhan tersebut mengindikasikan tren perbaikan kinerja pembiayaan masih berlanjut pada triwulan IV-2020, meskipun relatif terbatas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya.
Dia menambahkan prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan IV-2020 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi. "Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor," tandasnya.
(nng)