Naik Gojek Makin Aman Selama Pandemi, Nih Alasannya

Senin, 19 Oktober 2020 - 19:54 WIB
loading...
A A A
Mitra driver berhak untuk membatalkan pesanan apabila pelanggan tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah disetujui. Fitur ini dihadirkan untuk memberikan ketenangan bagi mitra driver serta pelanggan berikutnya saat bepergian bersama Gojek.

(Baca Juga: GoFood Juaranya Soal Urusan Pesan Antar, Libas 46 Aplikasi di 17 Negara )

Ketiga, juga merupakan inovasi bersifat teknologi, adalah fitur Ceklis Protokol J3K dan Selfie Verifikasi Masker di aplikasi mitra driver sebagai syarat wajib setiap akan beroperasi. Di fitur Ceklis Protokol J3K, mitra wajib menyatakan bahwa ia dalam keadaan sehat, rutin mencuci tangan, telah mendisinfeksi kendaraan, akan menjaga jarak selagi menunggu orderan, dan menggunakan masker.

”Kemudian, mitra driver diwajibkan melakukan foto Verifikasi Masker dengan cara berfoto selfie guna memastikan bahwa ia menggunakan masker dengan cara yang tepat dan sesuai dengan protokol kesehatan,” terangnya.

Sebagai tambahan inovasi, Gojek juga menghadirkan fitur Geofencing yang membantu mitra driver untuk tetap menjaga jarak aman (physical distancing) dan mencegah kerumunan untuk mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Fitur ini mendeteksi dan memberikan peringatan jika terjadi kerumunan di antar mitra driver saat menunggu penumpang. Demi kesehatan bersama, Gojek akan memberikan sanksi bila terjadi pelanggaran terhadap aturan jaga jarak aman.

Inovasi terbaru Gojek tersebut melengkapi deretan inovasi J3K yang telah dihadirkan sejak awal pandemi. Antara lain pengoperasian layanan Posko Aman J3K bagi mitra driver untuk mengecek suhu tubuh, mendisinfeksi kendaraan, dan mendapatkan paket kesehatan gratis (masker dan hand sanitizer); tampilan informasi suhu tubuh dan status desinfeksi kendaraan mitra driver di aplikasi pelanggan; dab Zona Nyaman J3K untuk pelanggan.

Nila mengungkapkan, bahwa rangkaian inovasi J3K dar Gojek terbukti telah membantu konsumen beradaptasi semasa pandemi, sehingga mereka terus terus mengandalkan Gojek untuk beraktivitas.

Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan bahwa mayoritas konsumen (93%) menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri.

Dalam survei yang dilakukan Blackbox, sebuah lembaga survei kredibel yang berbasis di Singapura, bersama Toluna bertajuk “Into The Light: Understanding What Has Changed for Consumers During Covid 19” yang dirilis baru-baru ini, ditemukan bahwa 8 dari 10 responden yang disurvei di Indonesia (91%) memilih Gojek karena dirasa paling membantu konsumen, memberi solusi bagi kebutuhan konsumen, dan proaktif dalam melakukan inisiatif positif selama krisis pandemi COVID-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)