Naik Gojek Makin Aman Selama Pandemi, Nih Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga inovasi dilakukan Gojek untuk membantu mobilitas masyarakat tetap aman dan nyaman selama pandemi. Terobosan yang dilakukan super-app terdepan di Asia Tenggara itu mencakup layanan GoRide dan GoCar.
Ketiga inovasi terbaru Gojek yang merupakan bagian dari inisiatif J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) itu terdiri atas; Alat Perlindungan Driver GoRide, fitur “Komitmen Keamanan Terhadap Protokol J3K”, dan fitur Selfie Verifikasi Masker.
"Menyadari situasi pandemi yang begitu dinamis, kami terus beradaptasi dan menghadirkan inovasi baru baik yang berbasis non-teknologi maupun teknologi untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan bersama. Hal ini kami lakukan untuk menyesuaikan kebutuhan sambil terus memberikan rasa aman bagi mitra driver dan penumpang saat berada di perjalanan,” ungkap Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, dalam keterangan resmi.
(Baca Juga: Simak Baik-Baik! Begini Cara GoFood Jaga Makanan Agar Terhindar dari Covid-19 )
Terlebih, kata Nila, saat ini kebersihan dan keamanan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat termasuk saat bepergian. ”Sejak awal pandemi , kami di Gojek telah sigap melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kebersihan, kesehatan dan keamanan lewat inisiatif J3K pada setiap layanan kami tanpa ada pembebanan biaya tambahan,” sambung Nila menegaskan.
Secara rinci, inovasi terbaru Gojek adalah, pertama, Fasilitas Alat Perlindungan Driver GoRide di 16 kota utama. Ini merupakan inovasi bersifat non-teknologi dari dimaksud sebagai lapisan keamanan tambahan.
Fasilitas dimaksud berupa sekat pelindung yang berfungsi sebagai pembatas antara mitra driver dan pelanggan. Kemudian J3K Shield yaitu pelindung wajah tambahan yang dapat ditempelkan pada kaca helm mitra driver dan berfungsi untuk mengurangi risio penyebaran virus.
Fasilitas alat pelindung ini telah didistribusikan kepada lebih dari 36 ribu mitra GoRide dan akan berlanjut secara bertahap. Sebelumnya, Gojek telah memasang lebih dari 40 ribu sekat pelindung di layanan GoCar.
Kedua, inovasi terbaru bersifat teknologi yang diimplementasi secara masal sehingga sudah langsung dirasakan manfaatnya oleh jutaan pengguna dan mitra driver Gojek. Disebut dengan Fitur “Komitmen Keamanan terhadap Protokol J3K” di aplikasi pelanggan saat memesan layanan GoRide, GoCar, atau GoBluebird demi menjaga keamanan bersama.
Melalui fitur ini, Nila menjelaskan, pelanggan diwajibkan menekan tombol yang menyatakan bahwa ia berkomitmen menggunakan masker, tidak bepergian dalam keadaan kurang sehat, mencuci tangan sebelum dan sesudah menaiki kendaraan, serta melakukan pembayaran nontunai.
Mitra driver berhak untuk membatalkan pesanan apabila pelanggan tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah disetujui. Fitur ini dihadirkan untuk memberikan ketenangan bagi mitra driver serta pelanggan berikutnya saat bepergian bersama Gojek.
(Baca Juga: GoFood Juaranya Soal Urusan Pesan Antar, Libas 46 Aplikasi di 17 Negara )
Ketiga, juga merupakan inovasi bersifat teknologi, adalah fitur Ceklis Protokol J3K dan Selfie Verifikasi Masker di aplikasi mitra driver sebagai syarat wajib setiap akan beroperasi. Di fitur Ceklis Protokol J3K, mitra wajib menyatakan bahwa ia dalam keadaan sehat, rutin mencuci tangan, telah mendisinfeksi kendaraan, akan menjaga jarak selagi menunggu orderan, dan menggunakan masker.
”Kemudian, mitra driver diwajibkan melakukan foto Verifikasi Masker dengan cara berfoto selfie guna memastikan bahwa ia menggunakan masker dengan cara yang tepat dan sesuai dengan protokol kesehatan,” terangnya.
Sebagai tambahan inovasi, Gojek juga menghadirkan fitur Geofencing yang membantu mitra driver untuk tetap menjaga jarak aman (physical distancing) dan mencegah kerumunan untuk mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Fitur ini mendeteksi dan memberikan peringatan jika terjadi kerumunan di antar mitra driver saat menunggu penumpang. Demi kesehatan bersama, Gojek akan memberikan sanksi bila terjadi pelanggaran terhadap aturan jaga jarak aman.
Inovasi terbaru Gojek tersebut melengkapi deretan inovasi J3K yang telah dihadirkan sejak awal pandemi. Antara lain pengoperasian layanan Posko Aman J3K bagi mitra driver untuk mengecek suhu tubuh, mendisinfeksi kendaraan, dan mendapatkan paket kesehatan gratis (masker dan hand sanitizer); tampilan informasi suhu tubuh dan status desinfeksi kendaraan mitra driver di aplikasi pelanggan; dab Zona Nyaman J3K untuk pelanggan.
Nila mengungkapkan, bahwa rangkaian inovasi J3K dar Gojek terbukti telah membantu konsumen beradaptasi semasa pandemi, sehingga mereka terus terus mengandalkan Gojek untuk beraktivitas.
Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan bahwa mayoritas konsumen (93%) menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri.
Dalam survei yang dilakukan Blackbox, sebuah lembaga survei kredibel yang berbasis di Singapura, bersama Toluna bertajuk “Into The Light: Understanding What Has Changed for Consumers During Covid 19” yang dirilis baru-baru ini, ditemukan bahwa 8 dari 10 responden yang disurvei di Indonesia (91%) memilih Gojek karena dirasa paling membantu konsumen, memberi solusi bagi kebutuhan konsumen, dan proaktif dalam melakukan inisiatif positif selama krisis pandemi COVID-19.
Ketiga inovasi terbaru Gojek yang merupakan bagian dari inisiatif J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) itu terdiri atas; Alat Perlindungan Driver GoRide, fitur “Komitmen Keamanan Terhadap Protokol J3K”, dan fitur Selfie Verifikasi Masker.
"Menyadari situasi pandemi yang begitu dinamis, kami terus beradaptasi dan menghadirkan inovasi baru baik yang berbasis non-teknologi maupun teknologi untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan bersama. Hal ini kami lakukan untuk menyesuaikan kebutuhan sambil terus memberikan rasa aman bagi mitra driver dan penumpang saat berada di perjalanan,” ungkap Chief of Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, dalam keterangan resmi.
(Baca Juga: Simak Baik-Baik! Begini Cara GoFood Jaga Makanan Agar Terhindar dari Covid-19 )
Terlebih, kata Nila, saat ini kebersihan dan keamanan sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat termasuk saat bepergian. ”Sejak awal pandemi , kami di Gojek telah sigap melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kebersihan, kesehatan dan keamanan lewat inisiatif J3K pada setiap layanan kami tanpa ada pembebanan biaya tambahan,” sambung Nila menegaskan.
Secara rinci, inovasi terbaru Gojek adalah, pertama, Fasilitas Alat Perlindungan Driver GoRide di 16 kota utama. Ini merupakan inovasi bersifat non-teknologi dari dimaksud sebagai lapisan keamanan tambahan.
Fasilitas dimaksud berupa sekat pelindung yang berfungsi sebagai pembatas antara mitra driver dan pelanggan. Kemudian J3K Shield yaitu pelindung wajah tambahan yang dapat ditempelkan pada kaca helm mitra driver dan berfungsi untuk mengurangi risio penyebaran virus.
Fasilitas alat pelindung ini telah didistribusikan kepada lebih dari 36 ribu mitra GoRide dan akan berlanjut secara bertahap. Sebelumnya, Gojek telah memasang lebih dari 40 ribu sekat pelindung di layanan GoCar.
Kedua, inovasi terbaru bersifat teknologi yang diimplementasi secara masal sehingga sudah langsung dirasakan manfaatnya oleh jutaan pengguna dan mitra driver Gojek. Disebut dengan Fitur “Komitmen Keamanan terhadap Protokol J3K” di aplikasi pelanggan saat memesan layanan GoRide, GoCar, atau GoBluebird demi menjaga keamanan bersama.
Melalui fitur ini, Nila menjelaskan, pelanggan diwajibkan menekan tombol yang menyatakan bahwa ia berkomitmen menggunakan masker, tidak bepergian dalam keadaan kurang sehat, mencuci tangan sebelum dan sesudah menaiki kendaraan, serta melakukan pembayaran nontunai.
Mitra driver berhak untuk membatalkan pesanan apabila pelanggan tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah disetujui. Fitur ini dihadirkan untuk memberikan ketenangan bagi mitra driver serta pelanggan berikutnya saat bepergian bersama Gojek.
(Baca Juga: GoFood Juaranya Soal Urusan Pesan Antar, Libas 46 Aplikasi di 17 Negara )
Ketiga, juga merupakan inovasi bersifat teknologi, adalah fitur Ceklis Protokol J3K dan Selfie Verifikasi Masker di aplikasi mitra driver sebagai syarat wajib setiap akan beroperasi. Di fitur Ceklis Protokol J3K, mitra wajib menyatakan bahwa ia dalam keadaan sehat, rutin mencuci tangan, telah mendisinfeksi kendaraan, akan menjaga jarak selagi menunggu orderan, dan menggunakan masker.
”Kemudian, mitra driver diwajibkan melakukan foto Verifikasi Masker dengan cara berfoto selfie guna memastikan bahwa ia menggunakan masker dengan cara yang tepat dan sesuai dengan protokol kesehatan,” terangnya.
Sebagai tambahan inovasi, Gojek juga menghadirkan fitur Geofencing yang membantu mitra driver untuk tetap menjaga jarak aman (physical distancing) dan mencegah kerumunan untuk mendukung Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Fitur ini mendeteksi dan memberikan peringatan jika terjadi kerumunan di antar mitra driver saat menunggu penumpang. Demi kesehatan bersama, Gojek akan memberikan sanksi bila terjadi pelanggaran terhadap aturan jaga jarak aman.
Inovasi terbaru Gojek tersebut melengkapi deretan inovasi J3K yang telah dihadirkan sejak awal pandemi. Antara lain pengoperasian layanan Posko Aman J3K bagi mitra driver untuk mengecek suhu tubuh, mendisinfeksi kendaraan, dan mendapatkan paket kesehatan gratis (masker dan hand sanitizer); tampilan informasi suhu tubuh dan status desinfeksi kendaraan mitra driver di aplikasi pelanggan; dab Zona Nyaman J3K untuk pelanggan.
Nila mengungkapkan, bahwa rangkaian inovasi J3K dar Gojek terbukti telah membantu konsumen beradaptasi semasa pandemi, sehingga mereka terus terus mengandalkan Gojek untuk beraktivitas.
Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan bahwa mayoritas konsumen (93%) menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri.
Dalam survei yang dilakukan Blackbox, sebuah lembaga survei kredibel yang berbasis di Singapura, bersama Toluna bertajuk “Into The Light: Understanding What Has Changed for Consumers During Covid 19” yang dirilis baru-baru ini, ditemukan bahwa 8 dari 10 responden yang disurvei di Indonesia (91%) memilih Gojek karena dirasa paling membantu konsumen, memberi solusi bagi kebutuhan konsumen, dan proaktif dalam melakukan inisiatif positif selama krisis pandemi COVID-19.
(akr)