Vaksinasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi di tengah Pandemi

Kamis, 22 Oktober 2020 - 13:58 WIB
loading...
Vaksinasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi di tengah Pandemi
Keberadaan vaksin disebut sebagai kunci pertumbuhan kembali ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan bahwa vaksinasi merupakan jawaban dari krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah harus serius dalam pengadaan vaksin virus Corona.

"Pemerintah harus serius dalam vaksinasi ini, sebab ekonomi tidak akan tumbuh jika masih ada virus Covid-19," katanya dalam Market Review IDX Channel, Kamis (22/10/2020).

(Baca Juga: Indonesia Butuh 540 Juta Vaksin Covid-19)

Ia menjelaskan, jika masyarakat sudah divaksinasi, maka akan timbul kepercayaan untuk kembali beraktifitas. Dengan begitu, ekonomi pun akan kembali menggeliat. "Jika masyarakat confidence, maka aktivitas ekonomi kan berjalan lagi, dan akan ada pertumbuhan ekonomi," terangnya.

Selain itu, vaksinasi juga menumbuhkan kepercayaan diri bagi masyarakat global untuk datang ke Indonesia. Tak hanya bagi turis yang ingin berwisata, juga investor yang ingin menanamkan modalnya.

"Jika negara kita masih dibayangkan oleh masyarakat dunia sebagai daerah zona merah, maka mereka akan sungkan datang ke indonesia, turis tidak akan datang, investasi juga seret dan ekspor-impor terganggu," tandasnya.

Untuk diketahui, vaksin Merah Putih ditargetkan memasuki tahap uji pra klinis pada akhir Desember 2020, sehingga pada kuartal pertama 2021 sudah bisa dilakukan uji klinis tahap pertama.

(Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Pola Distribusi Vaksin Covid-19, Seperti Apa?)

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan menggunakan isolat virus Covid-19 yang bertransmisi di Indonesia. Pengembangannya menggunakan platform berbeda dibandingkan vaksin lain, seperti Sinovac dan Sinopharm.

Sinovac dan Sinopharm menggunakan platform inactivated virus (virus yang dimatikan), sedangkan vaksin Merah Putih dikembangkan menggunakan platform protein rekombinan, DNA, dan RNA.

(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4168 seconds (0.1#10.140)