Dubes Dipersilahkan Cari Investor, BKPM Siap Mengawal

Jum'at, 08 Mei 2020 - 00:17 WIB
loading...
Dubes Dipersilahkan...
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus bekerjasama untuk menggenjot investasi, salah satunya bersama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus bekerjasama untuk menggenjot investasi, salah satunya bersama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, terkesan dengan semangat para kepala perwakilan dalam sesi diskusi yang berlangsung hangat dan kaya substansi. Walaupun dalam masa pandemi COVID-19 di masing-masing negara, para diplomat terus aktif mempromosikan peluang investasi Indonesia.

“Di tengah COVID-19, memang berat untuk mengharapkan investasi baru masuk indonesia. BKPM akan fokus pada investasi yang sudah ada hingga dapat direalisasikan. Bantu kami untuk mempromosikan investasi. Bapak dan Ibu Dubes silahkan mencari investor. BKPM akan mengawalnya di Indonesia dan menyelesaikan jika ada masalah,” ujar Bahlil di Jakarta, Kamis (7/5).

BKPM memiliki target penyelesaian investasi mangkrak senikai Rp708 triliun. Saat ini sudah diselesaikan Rp287 triliun yang antara lain terdiri dari proyek investasi dari Lotte Chemical Indonesia, kerja sama Pertamina-Rosneft, pembangunan pembangkit listrik Tanjung Jati, serta pembangunan pabrik mobil Hyundai Motor Company.

"Dengan adanya Inpres Nomor 7 tahun 2019 terkait pelimpahan kewenangan perizinan dari 22 kementerian/lembaga kepada BKPM, maka BKPM berkomitmen untuk mengawal investor yang masuk dan menjamin agar investasi yang masuk tidak dipersulit lagi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sangat apresiasi atas pencapaian realisasi investasi Triwulan I 2020 yang tumbuh 8%. Dan di saat bersamaan mengingatkan pentingnya memperkuat strategi menggalang investasi di tengah dinamika pandemi COVID-19.

Seiring dengan momentum pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi nanti, Kemlu dan BKPM harus bersinergi dalam menarik investasi yang berkualitas. Perwakilan Indonesia di luar negeri memiliki peran strategis dalam diplomasi ekonomi.

"Webinar ini menjadi penting dalam konteks peluang investasi di masa pemulihan ekonomi pasca COVID-19. Perwakilan RI diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya untuk menjajaki peluang yang ada di masing-masing negara setempat. Orientasi diplomasi ekonomi menjadi lebih penting dari sebelumnya,” pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)