Pariwisata Terpukul Corona, Begini Cara Adaptasi Pemandu Wisata hingga Pedagang Jagung Bakar di Bali

Minggu, 25 Oktober 2020 - 07:17 WIB
loading...
A A A
Setelah didera pandemi selama tujuh bulan lebih, pelaku usaha dan pekerja pariwisata pun kian beradaptasi. Dalam kunjungan ke Pulau Dewata pada pekan lalu, SINDO sempat berbincang dengan sejumlah masyarakat yang selama ini hidupnya bergantung pada aktivitas pariwisata. Mereka pun menceritakan kondisi terkini dan adaptasi yang harus dilakukan di tengah lesunya kunjungan wisata akibat pandemi. Apa saja?

1. Dari Bertani Sayur lalu Menanam Palawija

Warga Bali di kawasan Uluwatu sebetulnya tidak terlalu banyak makan sayur, namun mereka menanam sayuran segar untuk dijual karena biasanya warga asing sangat suka salad dan sayuran segar. Menurut salah satu warga di Bali di Uluwatu yang juga pemilik Malini Agro Park Uluwatu, I Wayan Tana, sejak masa pandemi ini mereka tidak lagi menanam banyak sayuran karena minim permintaan. Sehingga untuk bertahan hidup mereka menanam singkong untuk dikonsumsi sendiri.

“Selama Pandemi ini kami tidak ada pemasukan, permintaan suplai sayur juga hampir tidak ada. Pegawai di sini sudah setengahnya lebih dikurangi dan kami menanam singkong untuk bertahan hidup dan dikonsumsi sendiri,” ujarnya.

2. Tidak Ada Lagi Atraksi Tari Kecak yang Menyumbang Rp6 Miliar per Bulan

Terpukulnya pariwisata yang menjadi nyawa masyarakat Bali berdampak pada para pemandu wisata. Prawira, salah seorang pemandu wisata mengaku sejak pandemi kunjungan turis menurun drastis sehingga berdampak juga pada pendapatannya sehingga dia pun harus putar otak agar dapur tetap ngebul.

Selain memandu turis ke destinasi wisata, pada kondisi normal Prawira juga kerap mengantar turis menonton pentas Tari Kecak. Namun, sejak pandemi, nyaris tak ada lagi pertunjukan tari kolosal tersebut.

Menurut Prawira, pertunjukan Tari Kecak biasanya melibatkan sekitar 60-100 orang penari. Sejak pandemi, potensi pemasukan dari pentas Tari Kecak yang dalam sebulan bisa menghasilkan hingga Rp6 miliar pun hilang.

“Tari Kecak biasa dihadiri 1.200-an tamu dengan harga tiket Rp100 ribu per orang dan pertunjukan dua kali sehari, itu biasa menghasilkan Rp240 juta sehari atau kisaran Rp6 miliar dalam sebulan. Pelaku seni di Bali yang menjadikan profesi penari freelance akhirnya tidak ada sumber pemasukan,” ungkapnya.

3. Minimnya Pemasukan bagi Toko Souvenir dan Galeri Seni
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
SIG Pasok 76.000 Ton...
SIG Pasok 76.000 Ton Semen Dukung Pembangunan Bendungan Sidan di Bali
Garuda dan Citilink...
Garuda dan Citilink Turunkan Harga Tiket Pesawat 14%, Catat Tanggal Berlakunya
Revenue Naik Tahun Lalu,...
Revenue Naik Tahun Lalu, Ini Strategi dan Fokus GDPS di 2025
Urai Kemacetan di Bali,...
Urai Kemacetan di Bali, Pelindo Operasikan Taksi Air di Tanjung Benoa
Garuda Indonesia Masuk...
Garuda Indonesia Masuk 25 Maskapai Terbaik di Dunia Tahun 2025
Keluh Kesah Pengusaha...
Keluh Kesah Pengusaha usai Prabowo Ingin Hemat Anggaran Rp306 Triliun
Gelar Travel Fair 2025,...
Gelar Travel Fair 2025, Garuda Indonesia Tawarkan Beragam Promo Tiket Umrah
Catat Kinerja Positif,...
Catat Kinerja Positif, GDPS Siap Menghadapi Peluang dan Tantangan di 2025
Garuda Group Operasikan...
Garuda Group Operasikan 68 Penerbangan Tambahan saat Libur Isra Mikraj-Imlek
Rekomendasi
Rest Area Tol Pejagan-Pemalang...
Rest Area Tol Pejagan-Pemalang Membeludak, Pemudik Tidur di Bahu Jalan
One Way Nasional dari...
One Way Nasional dari Tol Japek-Gerbang Tol Kalikangkung Diterapkan, Pemudik Tetap Harus Perhatikan Ini
2 Pertandingan Penentuan...
2 Pertandingan Penentuan Nasib Timnas Indonesia, Arab Saudi, Bahrain, dan China
Berita Terkini
Pejabat Pemerintah Jadi...
Pejabat Pemerintah Jadi Komisaris Bank BUMN, Erick Thohir Kasih Penjelasan Begini
1 jam yang lalu
Menhan Dorong Percepatan...
Menhan Dorong Percepatan Produksi Becak Listrik oleh PT Len Industri
2 jam yang lalu
Terus Melesat, Harga...
Terus Melesat, Harga Emas Hari Ini Naik Rp16.000 ke Rp1.792.000 per Gram
2 jam yang lalu
Beban Usaha Naik, Garuda...
Beban Usaha Naik, Garuda Indonesia Catat Rugi Rp1,15 Triliun di 2024
4 jam yang lalu
Menhub Yakini Tidak...
Menhub Yakini Tidak Ada Penumpukan di Bandara Soetta Saat Puncak Arus Mudik
4 jam yang lalu
Jelang Lebaran, IHSG...
Jelang Lebaran, IHSG Sepekan Naik 4,03 Persen
5 jam yang lalu
Infografis
Makin Brutal, Israel...
Makin Brutal, Israel Bakar Rumah-rumah Warga di Tepi Barat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved