Investasi Saham dan Obligasi Tetap Menguntungkan, Covid-19 Ada Batasnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia optimistis investasi pada saham dan obligasi di Indonesia tetap menguntungkan dalam jangka panjang. Direktur, Interim Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia Afifa mengatakan, saat ini, volatilitas pergerakan harga saham karena pengaruh investor asing.
(Baca Juga: IHSG Naik, Investor Tumbuh Makin Pesat )
Investor asing cenderung memilih negara-negara maju yang lebih cakap menangani pandemi Covid19. Namun saat faktor ketidakpastian telah hilang, investor asing akan kembali masuk ke negara emerging market seperti Indonesia.
"Ketidakpastian seperti pandemi Covid-19 ini ada batasnya saat vaksin ditemukan atau masyarakat sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Jadi prospek ekonomi Indonesia tetap baik," kata dia dalam acara Belajar Bareng Manulife Aset Manajemen Indonesia hari ini di Jakarta, Minggu (25/10).
(Baca Juga: Ekonom Kasih 6 Catatan Penting Pasar Obligasi Pemerintah, Yuk Cek! )
Afifa mengatakan, tren saat ini dari investor asing ialah menunggu terkait hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS). Apabila pemilu di AS sudah selesai, tentunya investor asing akan kembali memperbaiki portofolio investasinya untuk mencari return terbaik di pasar emerging market, termasuk Indonesia.
"Dalam jangka pendek, memang ada volatilitas. Namun dalam jangka panjang, pasar saham dan surat utang masih prospektif," ujar dia.
Investor juga disarankan melakukan rebalancing agar alokasi portfolio tetap sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan. Bagi investor jangka panjang dengan profil agresif, kondisi saat ini juga dapat menjadi peluang untuk average down investasi atau mulai berinvestasi di tengah harga pasar yang masih menarik.
(Baca Juga: IHSG Naik, Investor Tumbuh Makin Pesat )
Investor asing cenderung memilih negara-negara maju yang lebih cakap menangani pandemi Covid19. Namun saat faktor ketidakpastian telah hilang, investor asing akan kembali masuk ke negara emerging market seperti Indonesia.
"Ketidakpastian seperti pandemi Covid-19 ini ada batasnya saat vaksin ditemukan atau masyarakat sudah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Jadi prospek ekonomi Indonesia tetap baik," kata dia dalam acara Belajar Bareng Manulife Aset Manajemen Indonesia hari ini di Jakarta, Minggu (25/10).
(Baca Juga: Ekonom Kasih 6 Catatan Penting Pasar Obligasi Pemerintah, Yuk Cek! )
Afifa mengatakan, tren saat ini dari investor asing ialah menunggu terkait hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS). Apabila pemilu di AS sudah selesai, tentunya investor asing akan kembali memperbaiki portofolio investasinya untuk mencari return terbaik di pasar emerging market, termasuk Indonesia.
"Dalam jangka pendek, memang ada volatilitas. Namun dalam jangka panjang, pasar saham dan surat utang masih prospektif," ujar dia.
Investor juga disarankan melakukan rebalancing agar alokasi portfolio tetap sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan. Bagi investor jangka panjang dengan profil agresif, kondisi saat ini juga dapat menjadi peluang untuk average down investasi atau mulai berinvestasi di tengah harga pasar yang masih menarik.
(akr)