IHSG Naik, Investor Tumbuh Makin Pesat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan jumlah investor saham di Indonesia ternyata sangat dipengaruhi oleh optimisme pasar modal. Hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah single investor identification (SID) yang ternyata menunjukkan pola yang berhubungan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) .
Riset Lifepal.co.id menunjukkan bahwa ketika IHSG bergerak positif, maka jumlah investor baru pun bertambah di atas rata-rata. Begitu pun sebaliknya, jika IHSG mengalami koreksi dari satu kuartal ke kuartal selanjutnya, maka pertumbuhan jumlah SID pun akan berada di bawah rata-rata.
"Terhitung sejak dari kuartal I/2018 hingga kuartal I/2020, tercatat pertumbuhan SID secara rata-rata adalah 2,29%. Sepanjang periode tersebut, telah terjadi pertumbuhan SID sebanyak empat kali, tepat ketika IHSG bergerak positif," ungkap riset Lifepal.co.id yang dikutip pada Rabu (17/6/2020).
(Baca Juga: BEI Catat Rekor Baru Investor Baru di 2019)
Fenomena ini terlihat di kuartal III/2018 lebih tepatnya saat IHSG bergerak positif di angka 0,67% diiringi dengan pertumbuhan SID sebesar 2,53%. Hal serupa pun terlihat pada kuartal IV/2018 saat IHSG bergerak positif di angka 1,33%. Kala itu, tercatat pula pertumbuhan SID tertinggi yaitu sebesar 3,14%.
Pada kuartal I/2019, pertumbuhan jumlah SID justru turun ketimbang kuartal sebelumnya yaitu 2,64% saja. Meski turun, persentase pertumbuhan SID tersebut masih berada di atas rata-rata.
Pola yang sama juga terlihat di kuartal IV/2019. Jumlah SID bertumbuh 2,71% seiring pergerakan positif IHSG sebesar 1%. Sementara itu, terlihat pula bahwa dalam rentang waktu tersebut ada empat pola di mana pertumbuhan SID berada di bawah rata-rata ketika IHSG mengalami koreksi.
Peristiwa itu terjadi pada kuartal II/2018, kuartal II dan III/2019, serta kuartal I/2020 atau lebih tepatnya menjelang dan saat virus Corona masuk ke Indonesia.
Kuartal I/2020 menjadi peristiwa di mana pergerakan IHSG tercatat minus -11% dan pada bulan yang sama, pertumbuhan SID juga tercatat hanya 1,27% saja. Besar kemungkinan, masyarakat masih khawatir untuk berinvestasi di pasar modal karena mengamati kepanikan para investor.
Meski demikian, tepat pada awal kuartal II/2020, pergerakan IHSG justru positif setelah mengalami koreksi tajam di kuartal I akibat pandemi Covid-19.
Di luar kedua pola di atas, ada kalanya pula SID justru tumbuh di atas rata-rata ketika terjadi koreksi pada IHSG. Contohnya adalah pada kuartal I/2018, saat IHSG bergerak -1%. Lifepal melihat, alih-alih menurun seperti halnya fenomena di atas, pertumbuhan jumlah SID justru tercatat di atas rata-rata, yakni 2,51%.
Memang benar bahwasannya pada kuartal I/2018, IHSG mencatatkan pelemahan. Namun, penurunannya tidak separah bursa saham di Filipina, Jepang, dan China.
Kala itu, terjadi peristiwa ambil untung yang disertai dengan isu ancaman perang dagang Amerika Serikat dan China. Ada pula kekhawatiran atas kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (Bank Sentral AS) yang membuat para investor meninggalkan pasar modal.
Riset Lifepal.co.id menunjukkan bahwa ketika IHSG bergerak positif, maka jumlah investor baru pun bertambah di atas rata-rata. Begitu pun sebaliknya, jika IHSG mengalami koreksi dari satu kuartal ke kuartal selanjutnya, maka pertumbuhan jumlah SID pun akan berada di bawah rata-rata.
"Terhitung sejak dari kuartal I/2018 hingga kuartal I/2020, tercatat pertumbuhan SID secara rata-rata adalah 2,29%. Sepanjang periode tersebut, telah terjadi pertumbuhan SID sebanyak empat kali, tepat ketika IHSG bergerak positif," ungkap riset Lifepal.co.id yang dikutip pada Rabu (17/6/2020).
(Baca Juga: BEI Catat Rekor Baru Investor Baru di 2019)
Fenomena ini terlihat di kuartal III/2018 lebih tepatnya saat IHSG bergerak positif di angka 0,67% diiringi dengan pertumbuhan SID sebesar 2,53%. Hal serupa pun terlihat pada kuartal IV/2018 saat IHSG bergerak positif di angka 1,33%. Kala itu, tercatat pula pertumbuhan SID tertinggi yaitu sebesar 3,14%.
Pada kuartal I/2019, pertumbuhan jumlah SID justru turun ketimbang kuartal sebelumnya yaitu 2,64% saja. Meski turun, persentase pertumbuhan SID tersebut masih berada di atas rata-rata.
Pola yang sama juga terlihat di kuartal IV/2019. Jumlah SID bertumbuh 2,71% seiring pergerakan positif IHSG sebesar 1%. Sementara itu, terlihat pula bahwa dalam rentang waktu tersebut ada empat pola di mana pertumbuhan SID berada di bawah rata-rata ketika IHSG mengalami koreksi.
Peristiwa itu terjadi pada kuartal II/2018, kuartal II dan III/2019, serta kuartal I/2020 atau lebih tepatnya menjelang dan saat virus Corona masuk ke Indonesia.
Kuartal I/2020 menjadi peristiwa di mana pergerakan IHSG tercatat minus -11% dan pada bulan yang sama, pertumbuhan SID juga tercatat hanya 1,27% saja. Besar kemungkinan, masyarakat masih khawatir untuk berinvestasi di pasar modal karena mengamati kepanikan para investor.
Meski demikian, tepat pada awal kuartal II/2020, pergerakan IHSG justru positif setelah mengalami koreksi tajam di kuartal I akibat pandemi Covid-19.
Di luar kedua pola di atas, ada kalanya pula SID justru tumbuh di atas rata-rata ketika terjadi koreksi pada IHSG. Contohnya adalah pada kuartal I/2018, saat IHSG bergerak -1%. Lifepal melihat, alih-alih menurun seperti halnya fenomena di atas, pertumbuhan jumlah SID justru tercatat di atas rata-rata, yakni 2,51%.
Memang benar bahwasannya pada kuartal I/2018, IHSG mencatatkan pelemahan. Namun, penurunannya tidak separah bursa saham di Filipina, Jepang, dan China.
Kala itu, terjadi peristiwa ambil untung yang disertai dengan isu ancaman perang dagang Amerika Serikat dan China. Ada pula kekhawatiran atas kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (Bank Sentral AS) yang membuat para investor meninggalkan pasar modal.
(fai)