Jadi Pentolan ASEAN, Kemnaker Singgung Soal Kebijakan Subsidi Upah

Selasa, 27 Oktober 2020 - 00:59 WIB
loading...
Jadi Pentolan ASEAN,...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengatakan bahwa merebaknya pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk negara anggota ASEAN , berdampak besar bagi dunia ketenagakerjaan. Untuk keluar dari masa krisis ini, maka kerja sama ASEAN di bidang ketenagakerjaan harus lebih erat dan kompak.

"Kita harus bersatu padu merespons dan melawan Covid-19 dengan seefektif mungkin. Dengan solidaritas ASEAN kita bisa keluar dari krisis bersama-sama, tanpa ada yang tertinggal," ujar Anwar saat membuka acara pertemuan Senior Labour Officials Meeting (SLOM) ke-16 secara hybrid virtual meeting di Jakarta, Senin (26/10/2020). ( Baca juga:Pengangguran Banyak Didominasi Lulusan SMA sampai Sarjana )

Dia menambahkan, dalam rangka keluar dari krisis tersebut, pihaknya menyambut positif ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) yang telah dikonsultasikan di tingkat SLOM dan badan-badan pendukungnya melalui fasilitasi Sekretariat ASEAN.

"Mari kita dukung bersama dengan inisiasi kerja sama konkret, agar ketenagakerjaan ASEAN dapat segera lepas dari dampak buruk Covid-19," kata Anwar.

SLOM adalah agenda rutin pejabat tinggi Kemnaker tingkat ASEAN setiap dua tahun sekali. Dalam pertemuan SLOM, dibahas isu-isu ketenagakerjaan. Mulai dari pelindungan pekerja migran, komitmen bersama untuk menghentikan pekerja anak pada tahun 2025, maupun green policy (kebijakan ramah lingkungan).

Secara periodik, Kementerian Ketenagakerjaan se-ASEAN mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah dan menjabat sebagai Ketua SLOM (Chair SLOM). Tahun ini, Indonesia berkesempatan menjadi Tuan Rumah SLOM ke-16 dan menjadi Ketua SLOM untuk tahun 2020-2022. Sebelumnya, Malaysia menjabat Ketua SLOM untuk periode 2018-2020.

"Dalam pertemuan ini, kita juga membahas terkait Covid-19 dalam isu ketenagakerjaan. Termasuk menjelaskan apa yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia dalam merespons dampak dari Covid-19 ini, di sektor ketenagakerjaan," ujar Anwar selaku Pimpinan Pertemuan SLOM ke-16.

Anwar menjelaskan, untuk membantu pekerja di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan program bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah (BSU) bagi pekerja yang gajinya dibawah Rp5 juta. Kebijakan lainnya ialah protokol kesehatan yang perlu diperhatikan di lingkungan perusahaan. Mulai dari regulasi jam kerja, kemudian fasilitas-fasilitas pencegahan Covid-19 untuk memutus penyebaran Covid 19.

"Jadi, momentum (SLOM-red) ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Terutama kita mengusung tema bukan hanya merespons pandemi Covid 19 melainkan merespons isu-isu kekinian. Misalnya hidup di era digital ekonomi, kita harus mempersiapkan tenaga kerja agar dapat beradaptasi dalam situasi tersebut," ujarnya.

Hal senada dikatakan Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker Indah Anggoro Putri. Menurutnya, sebagai Co-Chair SLOM ke -16, ia berharap pertemuan ini ke depannya juga akan membawa kemajuan dan inisiatif baru di bidang ketenagakerjaan. Khususnya untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas pekerja ASEAN, serta menyiapkan ketahanan dan ketangkasan pekerja dalam menghadapi ketidakpastian dan masa depan pekerjaan.

Indah mengatakan, SLOM ke -16 merupakan rangkaian ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) ke-26, di mana salah satu tujuannya memberikan persetujuan atas dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh badan subsider SLOM. Badan subsider tersebut yaitu Senior Labour Officials Meeting Working Group on Progressive Labour Practices to Enhance the Competitiveness of ASEWN (SLOM-WG); ASEAN Occupational Safety and Health (ASEAN-OSHNET); dan ASEAN Committee on the Implementation of ASEAN Declaration on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers (ACMW). ( Baca juga:Menteri Teten Ungkap Kunci yang Bisa Pulihkan UMKM, Apa Itu? )

Rencananya, Menaker se-ASEAN juga akan memberikan persetujuan untuk rencana kerja ALMM, SLOM-WG, ASEAN -OSHNET, dan ACMW periode 2020-2025. Selain itu akan dilakukan pembasahan tema keketuaan ALMM Indonesia, Promoting ASEAN Workers for Competitivess, Resilience, and Agility on the Future of Work, sebagai fokus keketuaan selama dua tahun kedepan.

Indah menegaskan, mengingat kondisi pandemi Covid-19, maka tahun 2020 ini rangkaian pertemuan ALMM ke-26 digelar secara hybrid virtual meeting.

"Yakni menggabungkan penyelenggaraan tatap muka terbatas dengan penerapan protokol kesehatan, dan juga memfasilitasi telekonferensi video secara langsung bagi delegasi sembilan negara ASEAN dan Sekretariat ASEAN," katanya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1625 seconds (0.1#10.140)