Dukung UMKM, Erick Thohir Buka 3 Jurus yang Disiapkan Pemerintah

Rabu, 28 Oktober 2020 - 17:48 WIB
loading...
Dukung UMKM, Erick Thohir Buka 3 Jurus yang Disiapkan Pemerintah
Pemerintah melalui Kementerian BUMN menegaskan komitmen dalam mendukung kelangsungan UMKM di tengah pandemi saat ini. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah saat ini melakukan berbagai cara untuk memajukan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19. Untuk itu, setidaknya ada tiga cara yang telah disiapkan oleh pemerintah.

"Pertama, penyiapan infrastruktur, kedua pendanaan, ketiga market-nya," papar Erick dalam seminar secara virtual, Rabu (28/10/2020).

(Baca Juga: Menteri Teten Ungkap Kunci yang Bisa Pulihkan UMKM, Apa Itu?)

Ia menjelaskan, untuk infrastruktur, pemerintah melakukan sejumlah pembangunan seperti bangun jalan tol, digitalisasi, meminta Telkom membangun data center, kecerdasan buatan (AI) dan lainnya. "Di sini BUMN tidak berkompetisi dengan UMKM, namun justru kita jadi backbone untuk mendukung," terangnya.

Terkait pendanaan, lanjut Erick, pihaknya sudah melakukan kerja sama melalui bank-bank Himbara untuk menyalurkan kredit dan pembiayaan. "Kita sedang tingkatkan bagaimana nantinya BRI, Pegadaian dan PNM dijadikan satu data untuk usaha mikro. Karena ada beberapa juga yang namanya UMKM itu tidak bankable, nah kita dukung di situ juga," sambungnya.

Sedangkan untuk akses pasar, Kementerian BUMN bekerja sama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kemenkop UKM dan Kemenparekraf memiliki tugas untuk membantu UMKM baik dari segi pemahaman pasar, upgrading, dan lainnya.

(Baca Juga: Pemerintah Targetkan 10 Juta UMKM Melek Digital Tahun Ini)

Selain itu, Erick mengatakan bahwa Kementerian BUMN juga bekerja sama dengan perusahaan besar Swiss, Dufry, yang memiliki toko bebas bea (duty free shop) di hampir 200 negara. "Kita maunya juga bukan hanya dia yang ber-partner dengan kita, tapi juga menggandeng 10 produk Indonesia yang bisa dia pasarkan. Kalau nggak, kita nggak mau kerja sama. Kita buka akses mereka, tapi kita juga buka akses kita ke luar negeri," jelasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1698 seconds (0.1#10.140)